PDIP soal Tudingan Andi Arief: Pengurus di Pekanbaru Tersinggung

16 Desember 2018 17:33 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto dan Djarot Blusukan ke Pasar Sentral Pusat Ikan Asin di Kota Medan, Sabtu (15/12). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto dan Djarot Blusukan ke Pasar Sentral Pusat Ikan Asin di Kota Medan, Sabtu (15/12). (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristyanto, membantah tudingan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang menyebut ada keterlibatan partai penguasa dalam insiden perusakan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Hal itu, kata Hasto, berdasarkan keterangan Plt Ketua DPD PDIP Riau, Rokhmin Dahuri.
ADVERTISEMENT
"Sama sekali tidak benar, bahkan Pak Rokhmin Dahuri yang bertugas sebagai Plt Ketua DPD langsung ke sana," kata Hasto di Kisaran, Sumut, Minggu (16/12)
Akibat tudingan Andi tersebut, kata Hasto, pengurus PDIP di Pekanbaru tersinggung. Ia menduga ada pihak yang mencoba mengganggu PDIP karena elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu terus naik.
"Pengurus ranting di Pekanbaru betul-betul tersinggung oleh pernyataan saudara Andi Arief maka ketua ranting protes keras," ucap Hasto.
Bendera Partai Demokrat Dirobek di Pekanbaru, Riau. (Foto: Twitter/@AgusYudhoyono)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Partai Demokrat Dirobek di Pekanbaru, Riau. (Foto: Twitter/@AgusYudhoyono)
Hasto juga heran dengan Andi Arief yang langsung melontarkan tudingan kepada PDIP tanpa melakukan kajian terlebih dahulu. Ia membandingkan dengan keadaan serupa yang pernah dialami PDIP bahkan hingga kantor partai mereka diserang. Namun PDIP tidak menuduh partai lain dan lebih memilih jalur hukum.
ADVERTISEMENT
"Ketika kantor partai diserang pun kami lebih memilih jalur hukum. Pak Djarot kemarin mengatakan mengutuk hal tersebut sebagai sikap resmi partai itu mengganggu keharmonian demokrasi kita," tuturnya.
Sebelumnya, Andi Arief dalam cuitannya di twitter menyingguh keterlibatan partai berkuasa dalam insiden perusakan bendera itu.
"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa," cuit @AndiArief_, Sabtu (15/12).