PDIP Tak Khawatir PPP Bentuk Poros Baru Bareng Demokrat: Koalisi Kami Stabil

2 September 2023 8:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP tak merasa khawatir dengan isu rekan koalisi mereka di Pilpres 2024 bakal membentuk poros baru bersama Partai Demokrat. Apalagi partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu sudah mencabut dukungannya ke Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Hendrawan Supratikno pun tak memungkiri peluang di politik itu selalu ada. Apalagi peta bisa makin dinamis dengan kacau balaunya hubungan Demokrat dan Anies.
"Dengan terjadinya perpecahan antara Demokrat, NasDem, dan Anies Baswedan maka posisi tawar relatif dari masing-masing partai mengalami pergeseran. Posisi tawar Golkar terhadap Gerindra menjadi lebih tinggi," jelasnya kepada kumparan melalui sambungan telepon, Jumat (1/9) malam
Menurut Hendrawan, koalisi PDIP dan PPP untuk mendukung Ganjar Pranowo capres relatif stabil. Adanya perpecahan di kubu lawan, tak membuatnya khawatir itu bisa terjadi di sisi mereka.
"Ini yang sudah ditekankan berkali-kali oleh ibu ketum PDIP, kesepakatan dan kesamaan yang dibangun didasarkan pada komitmen. Ada kesamaan persepsi terkait tantangan dan persoalan bangsa yang harus diatasi. Itulah sebabnya kan, coba perhatikan, PDIP dalam membangun kerja sama ini tidak didasarkan insting oportunis dan pragmatis atau naluri kesesaatan," ungkap Hendrawan.
ADVERTISEMENT
"Jadi meski posisi tawar relatif mengalami perubahan, tapi kalau titik tolak dari kerja sama itu dari komitmen, pemahaman yang sama terhadap persoalan bangsa, saya rasa kerja sama atau koalisi itu lebih stabil," tutupnya.
Politikus senior ini pun tak menampik politik makin dinamis jelang pendaftaran capres Oktober mendatang. Termasuk ia juga terkejut dengan manuver NasDem dan PKB yang tiba-tiba sepakat mengusung Anies dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Padahal PKB sudah lama menjalankan kerja sama dengan Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto. Namun ternyata kerja sama itu kandas juga.
"Sebagai orang luar kita menilai kalau sudah deklarasi, ada piagam koalisi berarti kualitas relasinya harusnya lebih baik. Ternyata kita menyaksikan semua itu tidak terjadi," tutup Hendrawan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada menteri aktif yang intensif melakukan lobi politik dengan menawarkan koalisi baru dengan Demokrat.
"Ada seorang menteri sekarang ini masih aktif dari kabinet kerja pimpinan Presiden Jokowi secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan menawarkan mengajak koalisi yang baru," kata SBY, Jumat (1/9)
SBY mengatakan, menteri aktif itu -- yang kemudian disinyalir adalah Sandiaga mengajak membentuk poros baru yang berisi Demokrat, PKS, dan PPP. Menteri itu diduga Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
"Yang bersangkutan mengatakan yang disampaikan ini, inisiatif ini sudah sepengetahuan Pak Lurah, kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya, kata-kata yang bersangkutan," ujar SBY.
Sementara Sandi mengaku juga terbuka dengan Demokrat. Meski tentu masih memperjuangan untuk mendukung capres PDIP Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT