PDIP Tolak Pecat Arteria: Sudah Minta Maaf, Beliau Belajar dari Persoalan Ini

27 Januari 2022 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDIP, Arteria Dahlan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDIP, Arteria Dahlan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tidak akan memecat kadernya Arteria Dahlan setelah berbagai polemik yang terjadi beberapa waktu terakhir. Hasto beralasan, Arteria telah meminta maaf kepada publik terkait pernyataan kontroversi yang dikeluarkannya.
ADVERTISEMENT
"Dari partai sudah jelas. Saya sudah bertemu dengan Arteria bersama dengan Komarudin Watubun [Ketua Mahkamah Partai PDIP]. Yang bersangkutan menyatakan permohonan maaf setulus-tulusnya dan kemudian menyatakan penyesalan sedalam-sedalamnya," ungkap Hasto di Kantor DPP PDIP di Jakarta Pusat, Kamis (27/1).
Terkait tuntutan dari masyarakat Jawa Barat untuk memecat Arteria, Hasto menilai tak perlu dilakukan karena sudah menyampaikan permohonan maafnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers perayaan HUT ke-49 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/1/2022). Foto: Jacko Ryan/kumparan
Dari pernyataan Arteria yang meminta Kajati dipecat karena berbicara Sunda saat rapat di DPR, Hasto menilai tuntutan pemecatan dari masyarakat Sunda dijadikan pelajaran oleh Arteria.
"Kita juga melihat bagaimana aspirasi yang diberikan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat. Dan tentunya partai, meskipun Arteria secara individu sebagai anggota, tapi partai juga melakukan autokritik, melakukan langkah-langkah perbaikan," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait pelat nomor dinas polisi pada mobil-mobil Arteria, ia memastikan internal PDIP ikut mendalaminya.
"Yang bersangkutan [Arteria] sudah berikan keterangan pada Komarudin Watubun. Namun, dalam hal di situ ada pelanggaran hukum, ya partai selama ini terbukti tidak pernah melakukan intervensi atas persoalan hukum," tutur Hasto.
"Dalam konteks membangun semangat persatuan, PDIP selama ini juga terdepan. Bahkan memaafkan. Itu diberikan contoh oleh Bu Mega ketika kantor partai diserang secara brutal. Kami lihat itu sebagai pelajaran berharga pelaksanaan demokrasi yang begitu otoriter," lanjut dia.
Hasto pun menegaskan Arteria telah diberi sanksi peringatan berat dari PDIP. Ia pun berharap kasus Arteria bisa menjadi pelajaran bagi kader lainnya dalam menyampaikan pendapatnya.
"Kemudian partai juga sudah memberikan sanksi peringatan berat. Dan ini jadi pelajaran berharga bagi saudara Arteria. Seluruh kader partai juga mengambil pelajaran dari hal tersebut, walaupun apa yang disampaikan Arteria dalam kapasitasnya sebagai pribadi," jelas Hasto.
ADVERTISEMENT
Dan soal pelaporan Aliansi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda yang melaporkan Arteria ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait dugaan pelanggaran etik, ia menyebut sudah ada ketentuan prosesnya yang diatur di DPR.
"MKD punya mekanisme, tahapan dan kewenangan yang telah diberikan sesuai tatib DPR," pungkasnya.