PDIP Ungkap Usul Duet Anies-Rano Karno di Pilgub Jakarta: Ekspresi Arus Bawah

17 Agustus 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 26 Agustus 2024 14:32 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri upacara HUT 79 RI di kawasan Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).  Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri upacara HUT 79 RI di kawasan Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut ada aspirasi untuk memasangkan Anies Baswedan dengan kadernya sekaligus Ketua DPP PDIP, Rano Karno, di Pilgub Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Itu merupakan ekspresi dari arus bawah. Partai terus mencermati suara-suara rakyat,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (17/8).
Usul ini mendadak mencuat setelah nasib Anies di Pilgub Jakarta kian menipis. Anies sudah ditinggal NasDem. Kini tersisa PKB Jakarta dan PKS yang mendukungnya.
Meski begitu, ada kans PKB dan PKS akan mengikuti NasDem meninggalkan Anies.
Hasto mengatakan, PDIP masih akan terus mencermati aspirasi tersebut untuk menjadi tandingan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mencoba mengajak beberapa parpol untuk mendukung Ridwan Kamil (RK).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Panitia Bulan Bung karno (BBK) 2023 Rano karno hadir saat menyaksikan gladi kotor di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (22/6). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Di sisi lain, Hasto menyinggung adanya pencatutan KTP masyarakat Jakarta untuk mendukung pasangan independen. Ia menilai hal tersebut adalah cipta kondisi untuk menampilkan Pilkada Jakarta tidak akan ada kotak kosong.
ADVERTISEMENT
“Ketika saat ini ada juga yang menggunakan KTP warga Jakarta tanpa pemberitahuan terkait dengan calon perorangan,” ungkapnya.
“Kemarin kami mendengar ada laporan ke polisi atas penggunaan KTP warga secara sepihak dan ada upaya-upaya mobilisasi sepertinya untuk menciptakan calon tandingan yang dibuat-buat,” sambungnya.
Meski begitu, PDIP masih harus membangun kerja sama dengan parpol lain untuk mencapai syarat minimal pencalonan di Jakarta yakni 22 kursi. Sementara, hasil Pemilu 2024 di Jakarta PDIP hanya memiliki 15 kursi.