Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pedagang-Juru Parkir Tolak Rencana Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali Yogya
12 April 2025 0:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Para juru parkir, pedagang, hingga petugas kebersihan menolak rencana pembongkaran Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali (TKP ABA), Kota Yogyakarta. Sebab, mereka selama ini menggantungkan hidup dari beroperasinya kantong parkir tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga menyebut, TKP Abu Bakar Ali ini akan dibongkar dan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
Malam ini, Jumat (11/4) warga berkumpul di TKP Abu Bakar Ali. Mereka membawa spanduk bertuliskan "Tolak Penggusuran Parkiran ABA".
Pengelola TKP Abu Bakar Ali, Doni Rulianto, menjelaskan pihaknya telah beraudiensi dengan Dishub DIY. Dalam audiensi itu tak dijelaskan soal kebenaran maupun kapan pembongkaran TKP Abu Bakar Ali ini.
Namun, pihak dishub menjelaskan selama transisi pedagang akan dipindah ke Pasar Batikan dulu.
"Beliau (perwakilan dishub) menyampaikan untuk masa depan dari masyarakat ABA untuk pedagang itu mau selama asa transisi ini akan dipindah dahulu di Pasar Batikan. Kemudian sambil dicarikan untuk tempat penggantinya," kata Doni.
"Yang untuk juru parkir dan kebersihan toilet itu akan dipecah-pecah untuk ditempatkan parkir di PJU, parkir tepi jalan umum," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Doni, itu bukan solusi terbaik untuk warga di TKP ABA. Pasalnya pedagang selama ini berjualan di objek wisata karena TKP ABA bisa dibilang satu kompleks dengan Malioboro. Mereka berjualan hasil UMKM.
Sementara untuk tukang parkir, Doni mengatakan belum diketahui di mana akan ditempatkan.
Hal ini kemudian disampaikan Doni malam ini saat Solidaritas Aksi Warga Abu Bakar Ali.
"Menolak. Menolak (solusi dari audiensi)," kata warga menjawab penjelasan dalam aksi solidaritas ini.
Doni menjelaskan ada 230 pedagang, 72 juru parkir, di lantai paling bawah juru parkir, sekuriti dan kebersihan ada 30 orang. Mereka menggantungkan hidup di TKP ABA ini.
Doni mengatakan warga sebenarnya tak menolak penataan. Hanya saja warga butuh kejelasan dan solusi atas nasibnya. Namun harapannya TKP ABA ini tak dibongkar.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat di sini tergantunya kan mencari nafkah di sini, sudah sekian lama. Jadi ya kami juga berharap ada solusi terbaik. Kami ini juga siap mendukung penataan tapi kalau memang tempat relokasi ada, kami siap. Tapi kan belum ada kejelasan," jelasnya.
Kata Wali Kota
Soal ini, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo tak mendetailkan kapan akan ada pembongkaran. Namun, Hasto sempat menyinggung soal relokasi.
"Kami (Pemkot) akan membantu untuk bagaimana dampak kalau tiba waktunya nanti harus direlokasi. Maka kami sama lah arahan Pak Gubernur secara secara makro bahwa kami harus punya empati kepada yang kena dampak," kata Hasto di Kepatihan Pemda DIY, Jumat (11/4) siang.
Soal pedagang mau dipindah ke mana, Hasto mengaku baru pemetaan.
ADVERTISEMENT
"Kita baru mapping. Sedangkan kalau tentang tukang parkirnya itu kami baru mapping jadi yang parkir nanti kami mapping dulu di seluruh kota ini seperti apa," pungkasnya.