Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pegadaian Resmikan The Gade Tower, Simbol Modernisasi Perusahaan
7 Mei 2024 21:14 WIB
·
waktu baca 3 menitPT Pegadaian meresmikan The Gade Tower di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (7/5). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko), Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan, Komisaris Utama Pegadaian Srinaita Ginting di Lobi Utama The Gade Tower, beserta jajarannya.
Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun ke-123 Pegadaian. Damar menyebut bahwa gedung ini merupakan yang tertinggi di kawasan Senen. Memiliki 28 lantai, The Gade Tower menyimbolkan tingginya harapan Pegadaian.
“(Pembangunan ini) diinisiasi oleh Pak Sunarso (Dirut BRI ) dan sebagai simbol transformasi. Kami akan berjanji dengan kemegahan gedung ini, omzet kami akan menjulang tinggi juga. Dengan saat ini kami tumbuh positif dengan manajemen risiko yang baik,” kata Damar.
The Gade Tower diharapkan bisa membawa kekuatan transformasi perusahaan, yang bertahan sejak era kolonial hingga era digital saat ini.
Apresiasi dan Harapan Wamen BUMN untuk Pegadaian
Wamen BUMN Tiko menyampaikan ucapan selamat kepada Pegadaian atas peresmian gedung dan pencapai perusahan. Per 30 April 2024, Pegadaian telah mencapai
Pegadaian berhasil mencatatkan kinerja yang positif hingga 30 April 2024. Pegadaian mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,85 triliun atau tumbuh 35 persen secara year on year (yoy). Angka ini mengukuhkan langkah perusahaan untuk mengejar target laba Rp 5,5 triliun sepanjang 2024.
Senada dengan Damar, Tiko mengatakan bahwa The Gade Tower diharapkan menjadi simbol modernisasi Pegadaian. Ia berharap akan muncul nilai dan talenta baru yang mendorong digitalisasi serta relevan dengan perubahan zaman.
“Sepuluh tahun ke depan wajah Pegadaian bisa berubah menjadi lebih modern dan tidak ada ketakutan menjadi sunset. Dengan laba yang besar, market yang besar, apalagi dengan ekosistem ultramikro BRI, jangkauan Pegadaian semakin besar,” jelasnya.
Tiko juga menyampaikan pesan dua pesan penting untuk Pegadaian. Pertama, soal peran pegadaian dalam Holding Ultra Mikro. Menurutnya, Pegadaian perlu bermanfaat bagi masyarakat, agar bisa naik kelas.
Kedua, soal emas sebagai aset kelas. Tiko bilang, di kondisi geopolitik yang semakin bergejolak, penyimpanan emas menjadi cara yang aman. Pemerintah berharap masyarakat bisa menabung emas. Tidak hanya fisik, tetapi juga digital.
“Masyarakat tidak perlu khawatir (menyimpan emas digital) karena emasnya terjamin aman. Dan hanya Pegadaian yang punya fasilitas itu. Ini yang kita ingin sosialisasikan. Pegadaian bisa mempromosikan emas sebagai aset masa depan yang aman,” papar Tiko.
Saat ini sudah ada 44 juta nasabah ultra mikro, baik di Pegadaian, PNM maupun BRI, yang telah diberikan access to finance melalui program Mekaar, KUR, KUR Syariah, dan Pegadaian.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio