Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pejabat DKI Flexing Lagi di Media Sosial, Heru Minta Inspektorat Klarifikasi
5 April 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pejabat Eselon III Pemprov DKI Jakarta kembali viral karena flexing harta kekayaan di media sosial. Padahal, pemeriksaan kasus pejabat Dishub yang viral pekan lalu masih bergulir.
ADVERTISEMENT
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun buka suara dan meminta pihak inspektorat untuk melakukan klarifikasi.
“Ya udah saya sampaikan ke inspektorat untuk suruh klarifikasi,” kata Heru saat dikonfirmasi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/3).
Pejabat yang kini tengah menjadi sorotan adalah Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Jakarta Utara, Selvy Mandagi.
Nota reservasi hotel berbintang atas nama Selvy tersebar di media sosial. Selvy diduga menyewa 2 kamar paket tahun baru pada 30 Desember 2019 seharga Rp 27 juta dan Rp 11,4 juta. Seluruh pembelian itu dilakukannya dengan pembayaran tunai.
Nota reservasi ini menyebar karena anaknya mengunggah nota tersebut di media sosial facebook miliknya.
ADVERTISEMENT
Selvy dan anaknya juga terlihat sering mengunggah foto saat jalan-jalan ke luar negeri sambil menggunakan barang mewah seperti tas Gucci. Tas berwarna merah dengan corak bunga yang diperkirakan bernilai Rp 23,7 juta dan sepatu merek sama bernilai Rp 12,8 juta.
Dari penelusuran kumparan di situs e-Announcement LHKPN, harta kekayaan Selvy bernilai Rp 6,47 miliar. Harta ini terakhir dilaporkannya pada 31 Desember 2021.
Terkait kasus pejabat DKI yang gemar pamer harta kekayaan ini, Heru mengatakan pihaknya tengah merancang instruksi gubernur untuk mengedepankan gaya hidup sederhana. Instruksi ini akan diterbitkan usai lebaran.
“Udah lagi dibahas sama Pak Sekda, prioritas dulu urusan lebaran. (Isinya)
tentunya hidup sederhana, semuanya harus punya tatanan etik harus diutamakan, harus bekerja,” pungkas Heru.
ADVERTISEMENT