Pejabat Hemat Anggaran itu Kewajiban, Bukan Prestasi yang Wow

31 Januari 2025 23:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri Kedai Kopi Hendri Satrio. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Kedai Kopi Hendri Satrio. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) mengingatkan para jajaran Kabinet Merah Putih bahwa menghemat anggaran sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto adalah kewajiban.
ADVERTISEMENT
Menurut Hensa, kondisi ekonomi negara saat ini memang mengharuskan para pejabat menghemat anggaran belanja agar bisa melancarkan program-program unggulan Prabowo, seperti makan bergizi gratis.
“Kan Pak Prabowo bilang ya, kita mesti penghematan anggaran supaya kita bisa dapat 20 triliun, kalau anda para pejabat sudah menghemat jangan dipikir itu prestasi,” kata Hensa kepada wartawan.
Hensa berpendapat, para jajaran Kabinet Merah Putih seharusnya bisa membedakan antara prestasi dengan kewajiban.
Ia menilai, menghemat anggaran merupakan kewajiban bagi para pejabat saat ini dikarenakan ketidakpastian ekonomi yang saat ini dialami oleh negara.
“Tolong bedakan antara prestasi dengan kewajiban, kalau negara nggak punya uang, anda irit, anda hemat, itu kewajiban, bukan prestasi yang 'wow' gitu,” ujar Hensa.
ADVERTISEMENT
Ia pun menilai, tolak ukur keberhasilan para jajaran kabinet adalah ketika mereka bisa mendatangkan uang dengan cara-cara seperti pajak, cukai, atau meningkatkan UMKM agar ekonomi berputar.
Namun, kata Hensa, mendatangkan uang dengan cara utang bukanlah suatu hal yang bisa dianggap sebagai keberhasilan bagi seorang pejabat.
“Jadi tolong prestasi itu kalau negara lagi butuh uang, anda bisa mendatangkan uang, bukan hutang juga, pakai ide-ide lah, kan kita mengandalkan sekarang pajak, cukai,” kata Hensa.
“Bisa juga dengan cara meningkatkan UMKM agar ekonomi berputar sehingga program-program unggulan tetap bisa berjalan dengan normal,” pungkasnya.