Pejabat Yahudi di AS Pilih Mundur Akibat Biden Dukung Israel di Perang Gaza

17 Mei 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Putih di Washington, AS, 26 Januari 2024.  Foto: REUTERS/Julia Nikhinson
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Putih di Washington, AS, 26 Januari 2024. Foto: REUTERS/Julia Nikhinson
ADVERTISEMENT
Seorang staf Kementerian Dalam Negeri Gedung Putih menjadi pejabat politik Yahudi pertama yang mengundurkan diri secara terbuka. Langkah itu diambil sebagai protes atas dukungan Amerika Serikat terhadap perang Israel di Gaza, Rabu (16/5).
ADVERTISEMENT
Staf tersebut bernama Lily Greenberg Call. Ia merupakan asisten khusus kepala staf di Kementerian Dalam Negeri AS.
Dikutip dari Guardian, Call menuduh Joe Biden menggunakan orang Yahudi untuk membenarkan kebijakan AS dalam konflik tersebut.
Call pernah bekerja untuk kampanye kepresidenan Biden dan Kamala Harris. Sebelum bergabung dengan pemerintah, ia pun sudah lama menjadi aktivis dan advokasi Israel di Washington dan beberapa tempat lain.
Dia menjadi staf senior kelima yang mengumumkan pengunduran diri sebagai protes atas dukungan militer dan diplomatik pemerintahan Biden terhadap perang Israel.
Dalam surat pengunduran diri, Call menuliskan semangatnya saat dulu bergabung dengan pemerintahan yang sempat ia yakini memiliki visi yang sama dengan negaranya.
“Namun, dengan hati nurani saya tidak dapat lagi mewakili pemerintahan ini,” tulisnya, seperti dikutip dari Guardian.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, Call kembali menyinggung pernyataan Biden di acara Hanukkah Gedung Putih, Desember 2023. Hanukkah merupakan salah satu hari raya pemeluk Yahudi.
ADVERTISEMENT
“Jika tidak ada Israel, tidak akan ada seorang Yahudi di dunia yang aman,” ungkap Biden saat itu.
Tak hanya itu, pada sebuah acara Peringatan Holocaust di Washington, ia mengatakan serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober didorong oleh keinginan kuno untuk memusnahkan orang-orang Yahudi.
“Dia menjadikan orang-orang Yahudi sebagai wajah mesin perang Amerika. Dan itu sangat salah,” kecam Call.