Pekan Ini, Indonesia Gelar Pertemuan Menlu Negara G20 di Bali

6 Juli 2022 15:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Venue G20 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Venue G20 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Bali akan menjadi tuan rumah Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20 (G20 FMM) pada pekan ini. Rencananya forum ini digelar pada 7-8 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Dengan mengusung tema “membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersama” G20 FMM dimaksudkan sebagai forum strategis untuk membahas upaya pemulihan global.​ Sejumlah isu yang akan dibahas meliputi perubahan iklim, pemulihan pandemi COVID-19, hingga krisis keamanan pangan akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Pertemuan ini akan terdiri dari dua sesi yang diikuti jajaran menlu negara-negara kelompok 20 ekonomi terbesar.
“Sesi pertama mengenai penguatan multilateralisme akan membahas langkah bersama bagi penguatan kolaborasi global dan membangun rasa saling percaya antar-negara yang menjadi enabling environment bagi stabilitas, perdamaian, dan pembangunan dunia,” demikian tertulis dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri RI.
Sesi pertama akan dihadiri oleh dua pembicara khusus yang akan berbagi tentang pandangan mereka terkait penguatan prinsip-prinsip dan forum multilateral dalam situasi geopolitik saat ini.
ADVERTISEMENT
Dua pembicara itu adalah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Prof. Jeffrey Sachs dari Columbia University, Amerika Serikat.
Sementara itu, sesi kedua pertemuan ini akan berfokus pada krisis pangan dan energi yang tengah dihadapi dunia saat ini. Delegasi negara anggota akan membahas tentang langkah-langkah strategis untuk menghadapi krisis kerawanan pangan, kekurangan pupuk, hingga kenaikan harga komoditas global.
“Kenaikan harga komoditas dan terganggunya rantai pasok global memberikan dampak yang sangat besar bagi negara berkembang,” jelas Kemlu RI dalam pernyataannya.
“Untuk itu, G20 sebagai forum ekonomi yang mewakili berbagai kawasan dunia, memiliki kekuatan untuk membahas isu ini secara komprehensif, demi mencari solusi ekonomi-sosial yang berkelanjutan,” sambung mereka.
Sama seperti sesi sebelumnya, G20 juga telah mengundang jajaran tamu khusus untuk berbicara dalam sesi ini.
ADVERTISEMENT
“Di sesi ini, Indonesia mengundang tiga pembicara khusus, yaitu David Beasley (Direktur Eksekutif WFP), Damilola Ogunbiyi (Perwakilan Khusus Sekjen PBB Untuk Energi Berkelanjutan Bagi Semua dan Co-Chair UN-Energy), dan Ibu Mari Pangestu (Direktur Pelaksana World Bank),” papar Kemlu.
“Mereka akan memberikan pandangan mengenai dampak konflik atas ekonomi dan pembangunan dunia,” tambah mereka.
Di sela-sela kesibukan G20 FMM, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga dikabarkan akan melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan pada menlu yang hadir, baik mereka merupakan perwakilan negara anggota atau negara lain yang diundang.
G20 adalah platform multilateral strategis yang menghubungkan 20 negara-negara maju dan berkembang utama di dunia.
2022 adalah pertama kalinya Indonesia memegang posisi presidensi G20. Rangkaian acara G20 telah dan akan digelar sepanjang tahun ini di berbagai kota nusantara, termasuk Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Manokwari, Balikpapan, dan kota-kota lain.
ADVERTISEMENT
Puncak dari agenda presidensi Indonesia adalah KTT Pemimpin Negara G20 yang akan digelar pada November di Bali.
Penulis: Sekar Ayu.