Pekan Ini Padang Savana di Gunung Rinjani Terbakar Dua Kali

24 Agustus 2017 0:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Padang savana Gunung Rinjani (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Padang savana Gunung Rinjani (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Kebakaran melanda padang savana di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat beberapa hari belakangan. Menurut Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kobaran api muncul dari kawasan rerumputan yang mengering karena suhu panas.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai TNGR, R Agus Budi Santosa, mengatakan peristiwa kebakaran pertama kali terjadi pada Minggu (20/8) sekitar pukul 16.00 WITA, dengan luas areal yang terbakar mencapai 9,7 hektar.
"Lokasi kebakaran berada di sekitar jalur pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur atau pos 3 ke arah pos ekstra. Api berhasil dipadamkan oleh petugas pada Senin (21/8) sekitar pukul 03.00 WITA," ujarnya dilansir Antara, Rabu (23/8)
Kebakaran kedua, lanjut Agus, terjadi pada Selasa (21/8), dengan titik api yang tak jauh dari lokasi pertama. "Namun luasan area padang rumput yang terbakar pada hari kedua, jauh lebih kecil dibandingkan peristiwa sebelumnya," jelas Agus.
Agus mengatakan hingga saat ini penyebab kebakaran tersebut belum dapat dipastikan. Pihaknya menduga kebakaran pertama bukan disebabkan oleh faktor alam. Dan kebakaran yang kedua, kata dia, masih ada hubungannya dengan yang pertama.
ADVERTISEMENT
"Peristiwa kebakaran yang kedua diduga masih ada hubungan dengan peristiwa sebelumnya. Bisa jadi karena masih ada bara api yang kemudian dibawa angin, dan mengenai rumput kering sehingga timbul nyala api," jelas Agus.
Namun untuk memastikan hal tersebut, pihaknya masih menunggu proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
"Yang berhak memberikan keterangan kesimpulan penyebab kebakaran adalah polisi karena sudah ada olah tempat kejadian perkara dan pengambilan keterangan," ujarnya.
Menurut Agus hingga saat ini sudah ada tim yang masih bersiaga di atas pegunungan. Tim tersebut terdiri dari 8 orang petugas BNTGR, dan 8 orang lain yang berasal dari unsur masyarakat yang sudah dibekali teknik melakukan pemadaman api.
Tim tersebut telah mendirikan tenda dan menginap di sekitar lokasi kebakaran, untuk memastikan tak ada lagi kebakaran susulan.
ADVERTISEMENT
"Jadi harus ditunggu lokasi kebakaran. Sebab, kita tidak tahu ada kayu yang sebelumnya terbakar dan sudah padam, tapi di dalamnya masih ada bara api. Jika itu diterbangkan angin kemudian mengenai rumput kering bisa terbakar lagi," ucap Agus.