Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pelabuhan Merak Padat saat Mudik, Kemenhub Akan Operasikan Kapal Besar & Cepat
6 Mei 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pelabuhan Merak jadi salah satu sorotan dalam rapat evaluasi Mudik Lebaran 2024 yang digelar Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk mengatasi hal itu, akan dioperasikan kapal lebih besar dan cepat.
ADVERTISEMENT
"Kapal yang dioperasikan harus lebih besar dan lebih cepat sehingga daya angkut dan kecepatan itu memberikan result yang baik," kata Budi Karya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5).
Selain kapal yang dioperasikan harus lebih besar, ia menilai jumlah dermaga harus ditambah. Khususnya di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
"Kemudian, delay system hari tertentu di mana ada kemacetan panjang itu terjadi masyarakat dari Jawa Tengah dan Jawa Timur datang bersama-sama tanpa tiket. Dan kalau tidak punya tiket, kan, tidak boleh masuk tapi pada saat itu mereka antre di depan, akhirnya kita lakukan itu. Jadi memang penyeberangan ini paling krusial di Merak," jelasnya.
Pola rekayasa lalu lintas menuju pelabuhan termasuk Merak, Bakauheni, Ciwandan, Panjang, dan pelabuhan lainnya, yakni dengan delay system. Kendaraan akan diberhentikan di titik tertentu untuk menunggu giliran masuk ke kapal.
Saat mudik 2024, antrean menuju ke Pelabuhan Merak bahkan sampai ke Tol Merak. Warga harus menunggu berjam-jam di jalan tol tanpa fasilitas seperti yang ada di rest area.
ADVERTISEMENT
Pelayanan juga akan ditingkatkan di sejumlah pelabuhan yang menuju ke Timur pulau Jawa. Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan Presiden Jokowi setuju Pelabuhan Jangkar di Situbondo direvitalisasi dan dijadikan pelabuhan reguler selain untuk menangani arus mudik.
"Terutama untuk mereka yang akan menyeberang dari Jawa ke wilayah NTB, NTT, dan beberapa pulau kecil di sekitar Madura sehingga tidak perlu menyeberang beberapa kali karena kalau mereka lewat Ketapang, Gilimanuk nanti kalau mau ke NTB, mau ke Lombok harus nyeberang lagi, kalau mau ke Sumbawa akan harus menyeberang lagi," jelas Muhadjir.
"Ini akan memakan waktu yang banyak sekaligus juga biaya yang tinggi. Karena itu dengan adanya revitalisasi Pelabuhan Jangkar Situbondo itu akan meringankan beban Pelabuhan Ketapang, Gilimanuk," lanjutnya.
ADVERTISEMENT