Pelajar Asing yang Ingin Kuliah di Australia, Wajib Punya Tabungan Rp 477 Juta

8 Mei 2024 14:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Monash University di Australia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Monash University di Australia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Australia pada Rabu (8/5) menaikkan jumlah tabungan yang harus dimiliki pelajar asing untuk mendapat visa. Australia memperingatkan agar kampus-kampus tidak curang saat proses perekrutan calon pelajar asing.
ADVERTISEMENT
Mulai Jumat (10/7), pelajar internasional yang ingin kuliah di Australia harus punya simpanan sebesar 29.710 dolar Australia atau setara Rp 477 juta.
Ini adalah kenaikan kedua dalam tujuh bulan terakhir. Awalnya tabungan calon pelajar asing sebesar Rp 338 juta. Namun, pada Oktober 2023 otoritas setempat menaikkan jumlah tabungan menjadi sekitar Rp 393 juta.
Ilustrasi pelahar khawatir. Foto: fizkes/Shutterstock
Langkah ini merupakan bagian dari pengetatan masuknya migran asing setelah pandemi COVID-19 berakhir pada 2022.
Selain naiknya jumlah tabungan, persyaratan bahasa Inggris untuk pelajar asing sejak Maret 2024 diperketat. Pemerintah juga memperketat aturan agar mahasiswa asing tidak tinggal lebih lama di Australia setelah lulus.
Menteri Dalam Negeri Australia Clare O'Neil sudah mengirim surat ke-34 lembaga pendidikan. Dia memperingatkan praktik perekrutan pelajar asing yang curang terancam hukuman penjara maksimal dua tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, institusi pendidikan yang mengakali aturan akan dihukum tak boleh merekrut siswa baru.
"Penyedia layanan yang culas tak punya tempat di sektor pendidikan internasional," ucap O'Neill seperti dikutip dari Reuters.
"Tindakan ini akan membantu menyingkirkan sektor yang berusaha mengeksploitasi orang dan mencemari reputasi sektor ini," sambung dia.
Saat ini imigran menjadi masalah utama di Australia. Dari sejumlah laporan sebagian besar imigran berasal dari pelajar. Akibat banyaknya imigran, Pemerintah Australia menyebut itu berkontribusi terhadap harga sewa rumah di Australia.
O'Neill berharap lewat regulasi baru ini maka jumlah imigran asing di Australia akan turun pada dua tahun ke depan.
"Kami akan mengurangi tingkat migrasi secara signifikan, kami sudah berada di tengah penurunan jumlah migrasi terbesar sepanjang sejarah Australia, di luar perang dan pandemi," tegas O'Neill.
ADVERTISEMENT