Pelajar Demo di Depan DPR, Bawa Spanduk Tolak Hak Angket

8 Maret 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pelajar dan mahasiswa menolak hak angket dan pemakzulan presiden berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar dan mahasiswa menolak hak angket dan pemakzulan presiden berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pelajar dan mahasiswa juga menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3). Mereka menolak penggunaan hak angket dan pemakzulan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, pelajar dan mahasiswa itu tiba di depan Gedung DPR sekitar pukul 14.50 WIB. Di saat yang bersamaan, di sana juga ada kelompok masyarakat lainnya yang berunjuk rasa menolak hasil pemilu curang.
Kedua kelompok yang membawa tuntutan bertentangan ini dipisahkan oleh sekat beton yang sudah disiapkan polisi sebelumnya.
Pelajar dan mahasiswa menolak hak angket dan pemakzulan presiden berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Para pelajar dan mahasiswa itu terlihat membawa sejumlah spanduk, di antaranya bertuliskan "Mahasiswa dan pelajar menolak hak angket dan pemakzulan presiden".
Sebelum memulai orasi, mereka lebih dulu melakukan santap siang bersama-sama. Polisi terlihat berjaga di tengah kedua kelompok massa yang berbeda tuntutan ini.
Pelajar dan mahasiswa menolak hak angket dan pemakzulan presiden berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Seorang pelajar mengaku ikut demo mengikuti relawan yang hadir di Depan DPR RI. "Karena emang mau ini aja, ikut relawan-relawan aja," kata pelajar tersebut, Jumat (8/3).
ADVERTISEMENT
Dia mengaku paham isu yang digaungkan. Tetapi saat ditanya apa itu hak angket yang ditolaknya, ini jawaban dia: "Ya biar ada keadilan ada hak ini ajalah," ucapnya.
Dia mengaku datang ke DPR usai jam sekolah selesai atas kemauan sendiri. Klaimnya, tidak dibayar. "Enggak ada (bayaran)," ucapnya.