news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pelajar di Yogya yang Tewas Disabet Gir Bukan karena Klitih, Tapi Tawuran

5 April 2022 14:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ditreskrimum Polda DIY terus menyelidiki kasus tewasnya pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta bernama Daffa Adzin Albasith (17). Dia tewas dalam perawatan di rumah sakit setelah kena sabetan benda tajam diduga gir oleh orang tak dikenal di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta pada Minggu (3/4) dini hari.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa Daffa tewas karena tawuran. Sebelumnya kelompok korban dan kelompok pelaku sempat mengalami gesekan.
"Untuk kejahatan kasus kejahatan jalanan yang kasuistis kemarin lebih tepatnya adalah tawuran sebenarnya, karena ada proses ketersinggungan ada proses ejek-ejekan dari dua kelompok," kata Ade Ary saat di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4).
Perkembangan kasus ini, polisi telah beberapa kali melakukan olah TKP. Sebanyak 11 saksi juga sudah dimintai keterangan, termasuk rekan-rekan korban.
Dari penyelidikan terkini, kronologi kasus tewasnya Daffa semakin terang. Ade Ary menjelaskan bahwa kelompok korban yang terdiri 8 orang mengendarai 5 motor. Mereka ngetes mesin motor di jalur cepat Ring Road Selatan.
"Itu sekitar jam 1 dini hari di Jalan Ring Road selatan 5 motor ini mencoba kecepatan motornya," katanya.
ADVERTISEMENT
Motor-motor tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dengan suara motor yang keras. Ketika di jalur lambat bertemulah kelompok korban dengan kelompok pelaku yang berjumlah 5 orang dengan 2 motor.
"Karena merasa terganggu bising kelompok korban, kelompok pelaku juga ikut membalas, membleyer membalas," katanya.
Setelah itu kelompok korban melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Imogiri. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Gedongkuning dan berhenti di warung makan warmindo.
"Sebagian turun memesan makanan, sebagian sedang menyetandarkan kendaraan," katanya.
Saat kelompok korban di Warmindo itulah, kelompok pelaku melintas. Sembari membleyer dia mengumpat dengan kata kasar. Hal itu ternyata memicu emosi korban.
"Kelompok pelaku lewat dengan membleyer dan mengatakan asu bajingan. Nah hal ini memicu kelompok korban berupaya mengejar, dengan kecepatan tinggi pelaku melaju ke arah utara. Kemudian 4 motor kelompok korban itu mengejar," katanya.
ADVERTISEMENT
Ternyata saat kelompok korban mengejar, kelompok pelaku berhenti dan berbalik arah seperti menunggu kedatangan kelompok korban.
Salah satu di antara 5 orang dari kelompok pelaku tersebut turun dari motor. Dari keterangan saksi pelaku membawa alat seperti gir yang sudah diikat dengan kain.
"Karena motor kelompok korban pertama kecepatan tinggi tidak sempat kena ayunan girnya," katanya.
Barulah di motor kedua di mana Daffa membonceng, ayunan gir tersebut mengenai pembonceng. Motor korban berbelok ke arah timur dan terjatuh. Sementara dari keterangan sejauh ini, kelompok korban belum diketahui turut membawa senjata atau tidak.
"Pembonceng saudara D terkena ayunan gir. Akhirnya motor korban belok arah timur dan terjatuh di situ," katanya.
"Tidak selang beberapa lama petugas patroli Sabhara Polda DIY menemukan korban dan langsung melakukan pertolongan korban dan membawa ke Rumah Sakit Hardjolukito," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan perawatan korban kemudian meninggal dunia pada pukul 09.30 WIB.