Pelajar SMK di PPU Kaltim Bunuh Satu Keluarga, Motifnya Diduga Cinta Ditolak

6 Februari 2024 22:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Caspar Benson/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Caspar Benson/Getty Images
ADVERTISEMENT
Satu keluarga beranggotakan lima orang tewas dibunuh. Pelakunya adalah J (16), yang masih berstatus pelajar SMK. Pembunuhan itu terjadi di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada Selasa (6/2) dini hari, sekitar pukul 01.30 WITA.
ADVERTISEMENT
Adapun korban yakni W (35) dan SW (34), serta tiga orang anaknya, RJS (15), VDS (11), dan ZAA (3).
"Pelaku hingga saat ini masih kelas tiga SMK," ucap Kapolres PPU AKBP Supriyanto dalam keterangannya, dikutip dari Instagram @polresppu_.
Pembunuhan ini diduga karena motif asmara. Cinta pelaku ditolak korban RJS. Meski begitu, polisi mengaku masih menyelidikinya lebih lanjut.
"Itu masih kita dalami [pembunuhan karena penolakan asmara]. Itu antara korban anak yang pertama dengan pelaku pernah menjalin hubungan, namun ditolak oleh pihak korban ini. Karena ternyata pihak korban ini punya pacar lain," jelasnya.
Supriyanto menyampaikan saat ini kondisi pelaku kurang stabil sehingga belum dapat diperiksa lebih lanjut, termasuk soal motif asmara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Karena kondisi pelaku masih kurang stabil, next time akan kita sampaikan apa sih motif sebenarnya. Apakah memang karena dendam atau apakah karena ada asmara, tunggu situasinya agak tenang dari pelaku," kata dia.
"Karena dia pelaku anak kita berlakukan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Nanti ada tindakan khusus, padahal dia nanti kurang pada 27 (Februari) sudah dewasa," kata Supriyanto.

Pelaku Ambil HP dan Uang Korban

Supriyanto menyebut, usai membunuh para korban, pelaku mengambil HP dan uang korban.
"Menurut pengakuan pelaku, selesai melaksanakan aktivitas pembunuhan, dia mengambil HP. Kemudian HP-nya dirusak dan dibuang ke sungai. Ini masih kita lacak apakah nanti ada transaksi rundown kejadian tersebut akan kita sampaikan. Selesai pembunuhan, semuanya meninggal (pelaku) mengambil barang-barang berupa HP, berupa uang sebanyak Rp 363.000," sebut Supriyanto.
ADVERTISEMENT
Adapun barang bukti yang disita polisi yakni satu senjata tajam jenis parang, tiga unit ponsel dan uang tunai sebesar Rp 363.000.