Pelajar yang Bawa Pil Yarindo saat Ricuh di Yogya Diproses Hukum

14 Mei 2024 11:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP MP Probo Satrio, ditemui di Gembira Loka Zoo, Selasa (14/5/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP MP Probo Satrio, ditemui di Gembira Loka Zoo, Selasa (14/5/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi tetap akan memproses hukum seorang pelajar yang membawa pil yarindo saat ricuh pelajar di Kota Yogyakarta, Senin (13/5) kemarin.
ADVERTISEMENT
Pil yarindo atau Salbutamol sebenarnya adalah obat penenang dan pereda nyeri yang biasa diberikan pada penderita sakit jantung hingga mual pada pengidap kanker usai kemoterapi. Namun pil ini banyak disalahgunakan, terutama oleh remaja, untuk teler.
"Yang satu (pelajar bawa pil yarindo) kita serahkan ke Satresnarkoba penanganannya," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP MP Probo Satrio, ditemui di Gembira Loka Zoo, Selasa (14/5).
Pelajar itu ketahuan membawa empat pil yarindo. Dari empat pil itu, dua pil sudah ia minum saat insiden ricuh pelajar.
"Dua sudah diminum dan dua masih dibawa dikuasai dia," ucap Probo.
Tujuh pelajar yang terlibat ribut-ribut di Kota Yogyakarta, Senin (13/5/2024) lalu. Foto: Dok. Polresta Yogyakarta
Promo menjelaskan, dalam peristiwa ricuh itu ada tujuh pelajar yang diamankan. Karena enam pelajar di antaranya tidak terbukti melakukan pidana, mereka sudah dikembalikan ke orang tua masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Oleh karenanya enam orang kita serahkan lagi kepada orang tua dengan membuat pernyataan termasuk kepala lingkungan setempat kita undang untuk kita serahkan lagi untuk dibina," tuturnya.
Gir yang ditemukan di lokasi kejadian dan diduga digunakan untuk bentrok juga tak terbukti dibawa oleh salah satu dari enam pelajar itu. Hingga saat ini belum diketahui gir tersebut milik siapa.
"Jadi sajam itu ditemukan bukan ada padanya, jadi pada saat mereka mau tawur itu kan dibubarkan oleh rekan-rekan kami dari Sabhara, itu ada yang buang itu (gir) sehingga itu tidak dalam penguasaannya (pelajar yang diamankan)," beber Probo.
Keributan yang melibatkan sejumlah pelajar itu terjadi pada Senin (13/5) lalu. Peristiwa bermula dari siswa dari salah satu sekolah menengah atas di Yogyakarta melaksanakan konvoi kelulusan dan memprovokasi sekolah lain.
ADVERTISEMENT