Pelaksanaan PPKM Darurat di Senin Pertama: Tol Macet; Warga Diputar Balik

6 Juli 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan penyekatan di perbatasan Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Tempel, Sleman, DIY, Selasa ( 5/7/2021).  Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan penyekatan di perbatasan Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Tempel, Sleman, DIY, Selasa ( 5/7/2021). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Pemerintah menerapkan PPKM darurat di Pulau Jawa dan Bali mulai 3 hingga 20 Juli mendatang. PPKM diharapkan mampu menekan mobilitas masyarakat dan menekan penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, penularan COVID-19 di RI masih belum membaik. Bahkan dalam sepekan terkahir jumlah kasus harian selalu di atas 20 ribu.
Memasuki hari ketiga penerapan PPKM darurat, penerapan di lapangan masih belum optimal. Masih terjadi kepadatan di titik penyekatan hingga banyak pengguna jalan diputar balik. Selain itu, masih ada pelanggaran lainya.

Pesepeda Road Bike Bengal, Nekat Gowes Saat PPKM Darurat

Selama PPKM darurat, olahraga diminta dilakukan di rumah. Kalaupun harus bersepeda, silakan bersepeda di lingkungan rumah atau kompleks, bukan turun ke jalan raya seperti saat masa PPKM darurat.
Ini terlihat di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (5/7). Pagi itu kondisi lalin terbilang ramai lancar.
Dari video yang diterima kumparan, di antara motor dan mobil yang melaju, muncul dua pesepeda road bike dari sisi kiri. Mereka tampak melaju tak beraturan.
ADVERTISEMENT
Tak berapa lama melaju, kedua pesepeda road bike itu memacu sepedanya lebih kencang. Bahkan, keduanya mendahului sepeda motor di depannya hingga menyodok ke tengah jalan. Padahal, jalanan sudah mulai lebih padat.
Tampaknya, ultimatum dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran tak digubris keduanya. Fadil mengancam akan mengandangkan sepeda yang masih berkeliaran di jalan raya.
Kursi di tempat makan di salah satu Mal di Jakarta, Senin (5/7/2021) saat PPKM Darurat berlaku. Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

Masih Ada Tempat Spa dan Kafe yang Buka, 100-an Orang Diciduk

Polda Metro Jaya telah menangkap seratusan orang dari operasi Yustisi Aman Nusa II yang jadi bagian dari PPKM Darurat. Mereka diamankan oleh polisi, karena kedapatan masih menikmati hiburan malam di kafe atau tempat lainnya saat PPKM Darurat.
"Banyak yang sudah mematuhi aturan ppkm darurat ini tapi masih banyak juga yang coba-coba bermain mencari keuntungan. Spa-spa yang tidak diperbolehkan masih buka saja, kafe-kafe bahkan ada kegiatan DJ. Bahkan disosialisasikan melalui media sosial yang ada. Ini yang saya katakan tadi ada 5 kasus sementara ini dari mulai tanggal 3 sampai dengan kemarin yang kita ungkap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.
ADVERTISEMENT
Kasus pertama diungkap dari Jakarta Utara. Sebuah kafe bernama Autentik restaurant and lounge kedapatan diisi oleh 81 pengunjung. Dari jumlah tersebut 60 orang merupakan warga negara asing, kebanyakan warga negara Nigeria.
Sementara itu, kasir dari Kafe tersebut juga positif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR.
Lalu, Polda Metro juga menggerebek sebuah kafe di Radio Dalam, Jakarta Selatan, bernama Twenty Nine Tropical Cafe. Mereka menangkap 3 orang, yakni pemilik, supervisor, dan EO kafe.
Sebuah Spa juga dipaksa tutup oleh Polda Metro di Kalimalang, Jakarta Timur. Seorang penyelenggara berinisial ESH diamankan, menyusul 6 orang yang tengah menikmati jasa spa tersebut.
Terakhir, mereka mengamankan sebuah Kafe di Tangerang Kota yang bernama Take Coffee. Satu orang tersangka diamankan, dan polisi pun melarang semua orang untuk tidak boleh makan di tempat tersebut.
Antrean penumpang KRL di Stasiun Parung Panjang. Foto: Twitter/ @CommuterLine

Penumpang KRL di Hari Senin Pertama PPKM Darurat Turun

Jumlah penumpang KRL pada Senin pertama PPKM Darurat hingga pukul 08.00 WIB mencapai 73.808 orang. Angka tersebut turun sebanyak 27 persen dibandingkan dengan Senin pekan lalu sebelum PPKM Darurat diberlakukan.
ADVERTISEMENT
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan tren menurunnya jumlah penumpang KRL terlihat sejak 14 Juni 2021.
"Di mana pada hari Senin yang dapat menjadi indikator untuk hari-hari selanjutnya, jumlah pengguna turun setidaknya 15 persen setiap pekan," ujar Anne.
Ia menambahkan, sejumlah stasiun misalnya di Stasiun Bogor ada 6.735 pengguna (turun 19 persen dibanding pekan lalu pada waktu yang sama), Stasiun Citayam 5.380 pengguna (turun 26 persen), dan Stasiun Bojonggede 5.114 pengguna (turun 35 persen).
Mulai hari ini, Senin (5/7), penumpang KRL wajib memakai masker ganda. Masker yang disarankan adalah masker bedah dilapisi dengan masker kain. Yang mau pakai masker tunggal, maka bisa memakai masker KN95, N95, dan KF94, yang lebih rapat.
Pengunjung memegang kelinci di Taman Kelinci Bambu Apus, Cipayung, Jakarta, Jumat (27/11). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Polisi Bubarkan Lomba Karapan Kelinci saat Pemberlakuan PPKM Darurat di Sampang

Polisi membubarkan lomba karapan kelinci di Desa Jeruk Porot, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Lomba ini digelar di masa PPKM Darurat Jawa-Bali yang berlaku sejak 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Penertiban ini kami lakukan, dalam upaya pelaksanaan aturan terkait adanya kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali dari pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran COVID-19," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sudaryanto.
Sesuai ketentuan selama pemberlakukan PPKM Darurat tak diperbolehkan menggelar kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan, polisi melakukan penindakan dengan cara membubarkan warga yang berada di lokasi.
Sudaryanto mengatakan, warga yang berada di lokasi jumlahnya cukup banyak. Sehingga dikhawatirkan akan memperparah penyebaran virus corona.
Selain itu, kata dia, lomba tersebut juga tak memilik izin dari Tim Satgas COVID-19 Kabupaten Sampang.
Kondisi penyekatan PPKM di Jalan Lampiri, Kalimalang, Bekasi. Foto: Dok. Samuel Billy

Hari Ketiga PPKM Darurat di Jakarta, Lalin di Kalideres Padat Pagi Ini

ADVERTISEMENT
Memasuki hari ketiga PPKM Darurat di Jakarta, terlihat ada kepadatan lalu lintas di posko penyekatan di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (5/7) pagi.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari akun @TMCPoldaMetro, personel TNI-Polri terlihat berjaga-jaga sambil mengatur arus lalu lintas. Dari foto yang diunggah, lalu lintas dipenuhi kendaraan roda dua hingga roda empat.
Selain di Kalideres, kepadatangan lalu lintas juga terjadi di Simpang Kalimalang Jembatan Baru, Cikarang Barat mengarah ke kawasan Industri MM2100.
Suasana kemacetan kedua arah tol lingkar dalam saat kebijakan PPKM Darurat. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Tol Dalam Kota Padat, Mobil Rela Antre Demi Lolos Penyekatan

Tol Dalam Kota padat baik dari arah Cawang menuju Slipi maupun dari Tomang menuju ke Semanggi. Kepadatan yang lebih parah terlihat di ruas jalan menuju Slipi. Semua lajur terisi penuh oleh mobil.
Sedangkan, di jalur sebaliknya, jalan lebih lengang. Pemandangan berbeda justru terlihat di bahu jalan.
Puluhan mobil berjajar rapi di kiri jalan membuat 2 jalur sendiri. Mereka mengantre untuk dapat keluar di exit tol Semanggi.
ADVERTISEMENT
Ya antrean ini muncul karena di pintu tol ada penyekatan. Polisi yang bertugas akan memeriksa satu per satu pengendara untuk memastikan mereka memang diizinkan untuk beraktivitas saat PPKM darurat.
Warga yang boleh beraktivitas bekerja selama PPKM darurat, yakni sektor esensial dan kritikal. Selain kedua sektor ini, wajib WFH 100%. Jadi sebelum berangkat, pastikan tempat kerjamu atau pekerjaanmu masuk di sektor esensial dan kritikal. Sehingga tak perlu putar balik saat diperiksa polisi.
Terbaru, Pemprov DKI Jakarta mewajibkan pekerja yang ingin beraktivitas selama PPKM darurat 3-20 Juli 2021 untuk mengurus Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). Warga bisa mengurus secara online lewat JakEVO.
Kondisi penyekatan PPKM di Jalan Lampiri, Kalimalang, Bekasi. Foto: Dok. Andrian

Pengendara Diminta Putar Balik di Pos PPKM Darurat Lampiri Kalimalang

Antrean pengendara terjadi di Pos Penyekatan PPKM Darurat yang terletak di Jalan Lampiri, Kalimalang, Bekasi, pada Senin (5/7). Kepadatan pengendara itu terjadi karena pengecekan dokumen.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengendara, Andrian, mengatakan kepadatan itu terjadi sekitar pukul 07.44 WIB. Sejumlah pengendara diminta putar balik.
"[Petugas cek] dokumen surat tugas. Sepertinya, karna tidak semua langsung nanya, banyakan langsung disuruh putar balik," ujar Andrian.
Ia menambahkan kondisi kepadatan di pos tersebut masih berlangsung hingga pukul 08.00 WIB.
"Sampai pukul 08.00 di sana masih sama," ujar pria yang bekerja di sektor farmasi tersebut.
Kemacetan di terjadi di exit tol Bendungan Hilir pada Senin (5/7). Foto: Instagram @katanuning

Tol Exit Bendungan Hilir Macet

Sejumlah kemacetan terjadi di Jakarta pada hari Senin pertama PPKM Darurat. Salah satunya terjadi di pintu keluar tol Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (5/7).
Seorang pengendara bernama Nuning (29) mengatakan ia membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk keluar tol tersebut. Ia berangkat dari Tangerang menuju daerah Senayan, Jakarta Pusat, untuk bekerja.
ADVERTISEMENT
"Macet dari tol depan RS Harapan Kita sampai Bendungan Hilir," ujar wanita yang bekerja di bank swasta tersebut.
Ia menambahkan petugas mengecek pengendara terkait keperluan berserta ID Card tempat bekerja. Ia melihat sejumlah pengendara yang diminta putar balik.
"Ditanya kerja di mana, kasih lihat ID Card tempat kerja," imbuhnya.
Dalam perjalanan menuju ke arah Senayan, ada sejumlah tempat yang disekat. "Tomang bawah arah Slipi ditutup. Yang dari Merak, Tangerang mau ke Senayan lebih baik lewat tol," pungkasnya.
Suasana kemacetan di Tol Dalam Kota, Jakarta. Foto: Dok. Fajar

415 Kendaraan di Pos Penyekatan Daan Mogot-Tangerang Diminta Putar Balik

415 kendaraan yang akan melintasi pos penyekatan Jalan Daan Mogot, perbatasan Kota Tangerang dengan Jakarta, diminta untuk putar balik, Senin (5/7).
Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKBP Jamal Alam mengatakan pengendara tersebut tidak dalam kategori esensial sebagaimana diatur dalam PPKM Darurat.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah hampir 415 yang sudah diputar balikan yang masuk ke dalam kategori non esensial," kata Jamal.
Ia menambahkan, mobilitas warga di hari Senin pertama pada PPKM Darurat tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelum PPKM darurat.
"Kalau kita lihat di lapangan, terutama di volume kendaraannya, lalu lintasnya atau pergerakannya masih cukup tinggi, hampir sama dengan rata-rata sebelum PPKM Darurat ini berarti sebagian masyarakat kita masih belum patuh," ujarnya.
Karena banyaknya jumlah kendaraan, petugas sempat kesulitan untuk menyeleksi warga yang sesuai dengan aturan untuk bisa melintas di pos penyekatan tersebut.
Untuk itu, pihaknya pun juga meminta agar masyarakat patuh dan taat kepada aturan pemerintah.
"Sebaiknya berdiam diri di rumah sama-sama menjaga keselamatan dan keamanan karena pembatasan ini adalah upaya kita mencegah adanya penyebaran," ungkapnya.
ADVERTISEMENT

Cerita Nakes Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat Meski Pakai Seragam dan ID Card

Seorang nakes PNS yang bekerja untuk sebuah faskes di Jaktim tak bisa menunaikan tugasnya. Sebab, ia tak lolos posko penyekatan PPKM Darurat.
Padahal ia sudah memakai seragam dan menunjukkan ID Card saat akan melintas posko itu.
PNS yang tak mau disebut namanya itu mengatakan ia tak lolos di pos penyekatan yang terletak di Jalan Raya Bogor, perbatasan Depok - Jakarta Timur, Senin (5/7).
Ia berangkat dari rumahnya yang ada di Depok menuju kantornya di Jakarta Timur. Senin ini merupakan hari pertama dia bekerja di masa PPKM Darurat.
"Betul [tak lolos]. Saya menaiki motor dari arah Depok menuju Jakarta. Kebetulan hari ini saya bertugas di posko vaksin," ujar pegawai tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepada petugas yang berjaga, ia telah menunjukkan surat tugas dan ID Card. Kemudian, ia disarankan untuk jalan menghampiri petugas lain untuk dikonfirmasi kembali.
"Sampai di depan saya menjelaskan. Dia [petugas] tidak menerima alasan dan menyuruh saya putar balik," imbuhnya.
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
Ia mencoba menghampiri petugas lainnya dengan harapan bisa diloloskan. Hasilnya sama saja. Bahkan ia sempat dibentak oleh petugas.
"Saya tidak meladeni. Akhirnya saya memutar balik," tambahnya.
Bahkan, pengendara di sebelahnya sampai heran dengan perlakuan petugas. "Saya sudah bilang saya nakes. Saya pakai baju jaga," keluhnya.
Ia menambahkan ada rekannya yang tak lolos posko penyekatan meski dokumen sudah lengkap. Kejadian itu terjadi pada Minggu (4/7).