Pelaku Bom Sukoharjo Sempat Komunikasi dengan Lone Wolf Lainnya

7 Juni 2019 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anggota kepolisian menjaga lokasi kejadian ledakan di Pos Pantau Arus Mudik Joglosemar, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota kepolisian menjaga lokasi kejadian ledakan di Pos Pantau Arus Mudik Joglosemar, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Sukoharjo, Rofik Azharuddin (22), sempat berkomunikasi dengan lone wolf lainnya. Ia menyebut, pihaknya saat ini masih mendalami alur komunikasi pelaku dengan terduga teroris lainnya.
ADVERTISEMENT
"Pelaku RA sudah bisa dimintai keterangan secara terbatas. Densus sedang mendalami alur komunikasi pelaku dengan yang lain karena handphone-nya sudah dirusak sebelum melakukan aksi meledakkan diri," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (7/6).
Polisi memasang garis polisi saat penggeledahan rumah pelaku peledakan Pospam Kartasura di dusun Kranggan, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Dedi menduga, pelaku menggunakan media sosial Facebook untuk berkomunikasi rekan-rekannya. Tak hanya itu, menurutnya, pelaku juga menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan jaringan ISIS.
"Saat ini sudah didalami alur komunikasinya," tegas Dedi.
Dalam melaksanakan aksinya, Rofik diperintah oleh seseorang yang ia anggap imam. Ia diketahui pertama kali terpapar oleh ISIS pada akhir 2018 lalu.
Uniknya, berbeda dengan jihadis lainnya, Rofik justru tidak pernah berangkat ke Suriah. Selepas lulus SMA, Rofik tidak langsung bekerja. Ia lalu mengikuti sejumlah pengajian hingga akhirnya mengenal ISIS melalui Facebook dan belajar merakit bom lewat internet.
ADVERTISEMENT