Pelaku Bom Thamrin Sempat Dikira Polisi Berpakaian Preman oleh Saksi

27 Februari 2018 12:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku terorisme Aman Abdurrahman. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku terorisme Aman Abdurrahman. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sidang kasus bom Thamrin atas terdakwa Aman Abdurrahman berlanjut. Jaksa menghadirkan 3 orang saksi yang terdiri dari dua orang dari pihak kepolisian dan satu orang warga sipil. Ketiganya merupakan korban dari insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Saksi dari kepolisian, Dody Maryadi, mengaku pertama kali mengetahui adanya ledakan di Starbucks Sarinah dan pos polisi di MH Thamrin melalui jaringan radio kepolisian. Saat itu, ia sedang piket di Polsek Menteng Jakarta Pusat.
"Saya mendengar dari radio suara ledakan dari Starbucks dan pos pol meledak. Dengan naluri kepolisian, saya langsung mendatangi TKP," jelas Dody dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa (27/2).
Begitu sampai di pos polisi, ia melihat ada dua orang korban yang sudah tergeletak. Saat hendak mengamankan situasi, ia diperintahkan untuk mengevakuasi korban yang ada di Starbuck Sarinah menggunakan mobil.
Namun, baru beberapa meter berjalan, ia mendengar suara tembakan. Masyarakat yang tengah berada di sekitar area langsung berhamburan. Dody yang berada di dalam mobil dengan kaca terbuka mengaku sempat melihat orang yang mirip polisi berpakaian preman yang tengah menenteng senjata.
ADVERTISEMENT
"Ada seseorang yang mirip anggota juga, berpakaian preman, tapi pas lihat jenis senjatanya bukan senjata yang dimiliki kepolisian. Saat itu sempat menutup kaca mobil, meski belum tertutup semua," tuturnya.
Sidang terdakwa bom Thamrin (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang terdakwa bom Thamrin (Foto: Raga Imam/kumparan)
Nahas, tembakan dari pelaku teror tersebut mengenai perut Dody. Saat itu, Dody mengaku sedang tidak membawa senjata dan tidak sadar bahwa dirinya telah tertembak.
"Akhirnya saya menyelamatkan diri ke arah perempatan Kebon Kacang. Setelah itu meminta bantuan anggota yang lain, langsung dibawa ke RS Budi Kemuliaan," tambahnya.
Saat peristiwa tersebut, Dody mengaku sempat melihat pelaku keluar dari kerumunan massa yang memenuhi ruas Jalan MH Thamrin. Ia mengaku tidak mengenali wajah pelaku karena mengenakan masker dan topi berwarna gelap. Menurut Dody, pelaku juga terlihat membawa tas punggung.
ADVERTISEMENT