Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Pelaku Mutilasi di Ngawi Siapkan Uang Rp 1 Juta untuk Korban
27 Januari 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pelaku mutilasi di Ngawi menyiapkan uang Rp 1 juta untuk korbannya sebelum beraksi. Pembunuhan sadis ini menurut kepolisian Polda Jatim didasari motif cemburu.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes M Farman, pelaku kasus mayat dalam koper merah ini Rahmat Tri Hartanto (29) kerap dimintai uang oleh korban Uswatun Khasanah (29).
Farman menambahkan uang Rp 1 juta itu akan diberikan pelaku pada korban saat bertemu pelaku di sebuah hotel di Kediri pada (19/1) lalu, sebelum pembunuhan terjadi sehari sesudahnya.
"Makanya pada saat tanggal 19 pada saat pertemuan di hotel di Kediri itu memang tersangka sudah menyiapkan uang satu juta rupiah untuk diberikan kepada korban karena sebelumnya memang sudah ada chat-chatan melalui WA,” katanya di Mapolda Jatim (27/1).
Selain itu, Farman mengatakan korban pernah mendoakan anak perempuan Rahmat jadi PSK jika sudah besar.
“Korban ini pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar anaknya ini menjadi mohon maaf PSK. Itu juga membuat tersangka sakit hati,” ucapnya.
Farman kemudian mengungkap korban dan pelaku bukan pasangan nikah siri. Mereka berkenalan semalam tiga tahun.
ADVERTISEMENT
"Faktanya tidak (bukan suami siri). Itu untuk mengelabui supaya tidak dicurigai di dalam kos-kosan, itu dia mengaku suami sirinya," katanya.
Adapun aksi mutilasi terhadap korban dilakukan pada Senin (20/1) dini hari. Mutilasi dilakukan sebab tubuh korban tak muat ke dalam koper.
"Sekitar tanggal 20 (Januari 2025) dini hari korban melakukan aksinya dalam arti mutilasi. Kenapa dilakukan mutilasi? Karena awalnya korban akan dimasukkan secara utuh di dalam koper, tapi karena tidak cukup kemudian di mutilasi. Diawali kepala korban, kemudian diupayakan masuk tidak cukup lagi," terangnya.