Pelaku Mutilasi 'Mayat Koper Ngawi' Psikopat Narsis, Antisosial & Tak Punya Iba

3 Februari 2025 16:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampang pelaku mutilasi wanita di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tampang pelaku mutilasi wanita di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi telah memeriksa psikologi Rohmad Tri Hartanto (32 tahun) atau Antok, pemutilasi Uswatun Khasanah (29 tahun), perempuan yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Antok didiagnosis mengidap gangguan kepribadian psikopat narsistik oleh psikolog forensik.
"Kita juga melakukan serangkaian tes psikologi terhadap pelaku. Didapati hasil dari tes psikologi ini oleh psikolog forensik antara lain termasuk dalam golongan psikopat narsistik," kata Dirreskrimum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman, di Mapolda Jatim, Senin (3/2).
Farman menjelaskan, ciri-ciri orang yang mengidap psikopat narsistik yakni anti-sosial dan kurangnya rasa iba.
"Secara keilmuan, nanti kami hadirkan langsung psikolognya yang bisa menjelaskan apa itu psikopat narsistik. Yang jelas, psikopat ini pada saat melakukan (tindakan kejahatan), dia anti-sosial, tidak punya perasaan iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan. Intinya, emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang," jelasnya.
"Hasil dari psikolog itu karena pelaku ini kelihatan tenang dalam melakukan itu (mutilasi) kelihatan tenang dalam melakukan itu tidak ada rasa keraguan, tidak ada rasa iba terhadap korban sehingga digolongkan sebagai psikopat," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kasus mutilasi ini pertama kali diketahui adanya penemuan koper merah berisi jasad korban di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1), dengan kondisi tanpa busana.
Uswatun Khasanah, korban mutilasi dalam kasus mayat dalam koper merah di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Terungkap bahwa Rohmad dan Uswatun bukanlah suami-istri siri. Rohmad memang mengaku sebagai suami siri korban kepada tetangga kos korban, tapi hal itu dilakukan agar bisa dengan mudah masuk ke kos-kosan korban. Polisi tidak menemukan bukti terkait pernikahan siri tersebut.
"Hasil dari penyelidikan kami [Rohmad] sudah punya keluarga, ada istri dan memiliki anak," ujar Farman, Senin (27/1).
Kondisi keluarga Rohmad pun berkecukupan. Mereka juga masih terikat perkawinan yang sah.
Polisi juga mengungkap bahwa Rohmad merupakan salah satu ketua ranting salah satu perguruan Pencak Silat.
"Sisi lain mungkin yang baru kita ketahui si tersangka ini juga merupakan salah satu ketua ranting dari salah satu perguruan pencak silat yang ada di Tulungagung," jelas Farman.
ADVERTISEMENT