Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pelaku Pembantaian di HUT Kemerdekaan AS Terancam Penjara Seumur Hidup
6 Juli 2022 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tersangka penembakan massal pada parade HUT Amerika Serikat di Chicago didakwa tujuh tuduhan pembunuhan tingkat pertama, pada Selasa (5/7/2022).
ADVERTISEMENT
Jaksa negara bagian Illinois Eric Reinhart mengatakan, apabila terbukti bersalah, tersangka Robert E. Crimo akan menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Reinhart menambahkan, tuduhan pembunuhan tingkat pertama itu akan diikuti oleh puluhan tuduhan tambahan sebelum penyelidikan selesai. Ia juga akan meminta agar Crimo tetap ditahan tanpa jaminan pada pengadilan pertama tersangka yang dijadwalkan pada Rabu (6/7/2022).
Semarak parade hari kemerdekaan AS di Highland Park, Illinois pada 4 Juli lalu berubah menjadi tragedi nasional setelah seorang pria menembakkan senapan dari atap gedung ke arah kerumunan penonton.
Pihak berwenang mengatakan tersangka menembakkan lebih dari 70 peluru secara acak. Ia menggunakan senapan bertenaga tinggi untuk menyerang, mirip dengan AR-15, yang ditinggalkan di tempat kejadian.
ADVERTISEMENT
Insiden ini menewaskan 7 orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.
Tersangka kemudian kemudian melarikan diri dengan mengenakan penyamaran untuk berbaur dengan kerumunan yang dilanda kepanikan.
"Dia berbaur dengan orang lain saat mereka berlarian, hampir seolah-olah dia juga penonton yang tidak bersalah," papar Juru bicara kantor Sheriff Lake County, Sersan Chris Covelli.
Covelli menambahkan, tersangka melarikan diri ke rumah ibunya yang terletak di dekat lokasi kejadian dan meminjam mobil sang ibu. Ia kemudian pergi ke Wisconsin dan kembali ke Illinois sebelum dia ditangkap pada Senin (4/7/2022).
Penembakan terjadi di lingkungan dengan populasi Yahudi yang besar, tetapi polisi tidak memiliki bukti adanya motif anti-Semit atau rasis.
Pihak berwenang mengatakan, Crimo telah merencanakan serangan itu selama berminggu-minggu. Pria berusia 21 tahun itu sebelumnya telah menjadi perhatian pihak berwenang setidaknya dua kali atas laporan ancaman bunuh diri atau membahayakan orang lain.
ADVERTISEMENT
Covelli pada Selasa mengutip dua pertemuan antara Crimo dan penegak hukum sebelum penembakan terjadi.
Pada April 2019, pihak berwenang menerima panggilan darurat 911 yang melaporkan bahwa Crimo telah mencoba bunuh diri. Beberapa bulan kemudian pada September pihak berwenang kembali menerima laporan terkait dugaan ancaman yang Crimo arahkan kepada anggota keluarga.
Polisi yang menanggapi insiden kedua menyita koleksi 16 pisau, belati, dan pedang yang dikumpulkan oleh Crimo di rumahnya. Namun mereka tidak menangkap Crimo karena polisi menganggap tidak ada alasan yang konkret untuk menahannya.
Penulis: Airin Sukono.