Pelaku Pembunuhan Karyawan MRT di BKT Punya Utang Rp 3 Miliar, Dipakai Apa?

12 November 2023 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully menyampaikan terkait kasus dugaan pembunuhan dengan kecubung.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully menyampaikan terkait kasus dugaan pembunuhan dengan kecubung. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi menyebut pembunuhan Disa Dwi Yarto (38), karyawan MRT yang ditemukan tewas di Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur, dilatar-belakangi motif ekonomi.
ADVERTISEMENT
Tersangka otak pembunuhan, Rosul (29), disebut terlilit utang Rp 3 miliar hingga nekat melancarkan aksinya. Untuk apa dia berutang hingga Rp 3 miliar?
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly mengatakan, Rosul berutang demi memenuhi gaya hidupnya.
"Utang karena pola hidup konsumtif," kata Titus saat dikonfirmasi, Minggu (12/11).
Ia tak merinci sejak kapan Rosul mulai berutang. Namun, dijelaskan, nilai tersebut merupakan akumulasi selama beberapa waktu terakhir.
"Sudah lama menumpuk utangnya," beber dia.
Pelaku pembunuhan karyawan MRT di Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur. Foto: Dok. Istimewa
Pelaku pembunuhan karyawan MRT di Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur. Foto: Dok. Istimewa
Pelaku pembunuhan karyawan MRT di Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur. Foto: Dok. Istimewa
Dalam menjalankan aksinya, Rosul dibantu oleh beberapa tersangka lain. Yakni Imam Safii (31), JS (48), dan satu tersangka lainnya yang masih buron. Mereka disebut sudah saling kenal lama.
"IS dan R masih ada hubungan saudara, IS bantu R untuk lakukan ini karena dulu ada utang budinya IS ke R. Kalau JS tidak ada hubungan keluarga," jelas Titus.
ADVERTISEMENT
Kasus ini terungkap setelah korban ditemukan tewas pada Jumat (10/11) lalu di aliran BKT.
Awalnya, korban hendak menjual mobil Toyota Fortuner miliknya melalui internet. Para pelaku kemudian berpura-pura membelinya dan mengajak untuk bertemu.
Akhirnya, mereka kemudian bertemu di suatu tempat. Korban lalu dibunuh oleh para pelaku dan jasadnya dibuang ke BKT. Sementara mobilnya dibawa kabur oleh para pelaku.