Pelaku Pemenggalan Guru di Paris Sempat Teriak Takbir

17 Oktober 2020 18:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah murid duduk di depan sebuah sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, Prancis, lokasi seorang guru dipenggal, Jumat (16/10). Foto: Bertrand GUAY / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah murid duduk di depan sebuah sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, Prancis, lokasi seorang guru dipenggal, Jumat (16/10). Foto: Bertrand GUAY / AFP
ADVERTISEMENT
Pelaku yang memenggal seorang guru di Paris adalah pemuda 18 tahun asal Chechnya. Sebelum melakukan aksi pria itu sempat meneriakkan takbir.
ADVERTISEMENT
Pelaku sudah ditembak polisi sesaat setelah memenggal guru tersebut. Insiden pemenggalan berujung penembakan pelaku terjadi pada Jumat (17/10).
Penanggap darurat (SAMU) berjalan melewati polisi CRS di depan sebuah sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, Prancis, lokasi seorang guru dipenggal, Jumat (16/10). Foto: Bertrand GUAY / AFP
Mengutip Reuters, Kepolisian Prancis menyebut, seorang saksi mata mendengar pelaku yang namanya belum diungkap sempat meneriakkan Allahu Akbar.
Sementara itu, korban pemenggalan Samuel Paty diketahui bekerja sebagai guru sejarah.
Pada awal Oktober 2020, Paty menunjukkan kartun Nabi Muhammad ke muridnya. Tindakan itu dilakukan Paty saat membahas materi kebebasan berpendapat.
Petugas polisi Prancis berkumpul di luar sekolah menengah setelah seorang guru sejarah yang dibunuh. Foto: AP / Michel Euler
Apa yang dilakukan Paty mendapat protes beberapa orang tua murid.
Kematian Paty jadi perhatian khusus Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dia menuduh serangan itu dilakukan teroris.
"Rekan kami diserang secara terang-terangan dia menjadi korban serangan teroris Islam," ucap Macron seperti dikutip dari Reuters.
"Mereka tidak akan menang. Kami akan bertindak, dengan tegas dan cepat, kalian bisa mengandalkan tekad saya," sambung dia.
ADVERTISEMENT