Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pelaku Penembakan di Buffalo New York Terancam Penjara Seumur Hidup
20 Mei 2022 3:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Juri Agung New York telah mendakwa Payton Gendron, remaja kulit putih berusia 18 tahun yang menjadi pelaku penembakan brutal di Buffalo , New York, Amerika Serikat. Gendron didakwa dengan satu pembunuhan tingkat pertama dan terancam hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, jika terbukti bersalah atas tuduhan pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Gendron masih bisa ditahan dengan dakwaan lain atas keputusan dewan juri.
"Dewan juri belum menyelesaikan penyelidikan apakah jaksa memiliki cukup bukti untuk membawa Gendron ke pengadilan dengan tuduhan lebih lanjut," Pengacara Distrik Erie County John Flynn dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, aksi Gendron dilakukan di sebuah supermarket di Buffalo. Gendron beraksi seorang diri dengan membawa senapan serbu.
Aksinya pun dia siarkan di internet. Sebelas dari 13 orang yang terkena tembakan adalah orang kulit hitam.
Gendron hadir di pengadilan keduanya pada Kamis (19/5) sejak ditangkap di luar supermarket pada Sabtu sore. Dia dikawal ke ruang sidang dengan mengenakan pakaian penjara oranye dan dengan masker putih. Tangannya diborgol dan kepalanya sedikit tertunduk.
Kedatangan Gendron dipantau kerabat dari beberapa korban penembakan yang menonton.
ADVERTISEMENT
“Hei, dasar pengecut!” teriak seseorang di ruang sidang.
Hakim Pengadilan Kota Buffalo Craig Hannah menunda sidang setelah beberapa menit dan menjadwalkan Gendron untuk hadir lagi pada 9 Juni. Saat ini, dia akan tetap ditahan tanpa jaminan.
Sejak hari penembakan, rincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi di supermarket daerah mayoritas kulit hitam itu bermunculan. Seorang karyawan supermarket diketahui sempat menelepon operator darurat 911 namun tak ditanggapi dengan tepat.
Seorang petugas operator darurat 911 yang menjawab telpon tersebut telah diskors karena dinilai lalai oleh para pejabat.
"Benar-benar tidak dapat diterima," kata Eksekutif Erie County Mark Poloncarz pada konferensi pers pada Rabu (18/5).
Latisha Rogers, asisten manajer kantor di supermarket, mengatakan kepada stasiun TV WGRZ di Buffalo, bahwa dia menelepon 911 dan mulai berbisik kepada petugas operator. Ia menyebut operator menjawab dengan nada yang sangat jahat dan mengatakan bahwa dia tidak bisa mendengar Rogers.
ADVERTISEMENT
"Karena gugup, telepon saya jatuh dari tangan saya, dia mengatakan sesuatu yang tidak dapat saya pahami, dan kemudian telepon ditutup," kata Rogers.
Siarkan Aksi Penembakan di Internet, Diduga Rasis
FBI mengatakan sedang menyelidiki penembakan itu sebagai kejahatan rasial dan tindakan ekstremisme kekerasan bermotivasi rasial. Pihak berwenang telah memperhatikan kecaman supremasi kulit putih yang diduga diposting Gendron secara online sebelum penembakan.
Jaksa Agung negara bagian New York Letitia James pada Rabu membuka penyelidikan ke beberapa platform media sosial diduga dipakai Gendron untuk merencanakan, mempromosikan dan menyiarkan serangannya.
Gubernur New York Kathy Hochul mengumumkan langkah-langkah tambahan yang bertujuan untuk mengekang terorisme domestik, termasuk undang-undang untuk memperketat undang-undang senjata New York dan arahan bagi polisi negara bagian. Ia mendorong polisi agar menggunakan wewenang mereka untuk melucuti senjata individu yang dianggap sebagai ancaman publik di bawah undang-undang bendera merah negara bagian.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ia menuduh situs media sosial membiarkan ekstremisme kekerasan berkembang. Ia mengatakan penembakan Buffalo mencerminkan persimpangan antara mainstreaming pidato kebencian dan akses mudah ke senjata gaya militer.
Gendron dituduh melakukan webcasting video terkait serangan yang dia lakukan secara real time di Twitch, platform video streaming yang dimiliki oleh Amazon.com Inc AMZN.O.
Twitch mengatakan telah menghapus video dalam waktu dua menit, meski tangkapan layar dari siaran tersebut beredar di media sosial sepanjang hari. Cuplikan siaran langsung masih dapat ditemukan di internet hingga Rabu pagi. Twitch mengatakan pada Kamis, pihaknya telah bekerja sama dengan penyelidikan.