Pelaku Penembakan di Mal Thailand Beli Pistol Seharga Rp 7 Juta secara Online

5 Oktober 2023 16:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas polisi mengambil senjata setelah terjadi tembakan di pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon, di Bangkok, Thailand, 3 Oktober 2023. Foto: Thailand/Handout melalui REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas polisi mengambil senjata setelah terjadi tembakan di pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon, di Bangkok, Thailand, 3 Oktober 2023. Foto: Thailand/Handout melalui REUTERS
ADVERTISEMENT
Dua hari sejak Thailand digemparkan aksi penembakan di mal Siam Paragon, Bangkok, polisi berhasil menangkap 4 pria yang diduga telah menjual pistol kepada tersangka berusia 14 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Tersangka — remaja laki-laki dari keluarga kaya yang bersekolah tak jauh dari mal Siam Paragon, diketahui membeli pistol 'semi-mainan' secara online lalu memodifikasinya.
Dikutip dari The Straits Times, berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut polisi menemukan tersangka menggunakan pistol berpeluru kosong, lalu dia modifikasi sehingga bisa menembakkan peluru tajam.
Hal itu terungkap seiring dengan penangkapan 4 pria yang diduga terlibat dalam transaksi pembelian pistol tersebut.
Polisi di Provinsi Yala, Thailand, pada Kamis (5/10) dini hari telah menangkap dua pria yang diduga menjual pistol dan peluru kepada tersangka penembakan.
"Polisi menggerebek rumah mereka untuk menemukan lebih banyak bukti yang terkait dengan kasus ini. Mereka dikirim ke Bangkok untuk diinterogasi," kata seorang polisi senior, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Sementara dua pria lainnya, kata pihak berwenang, adalah warga Bangkok dan ditangkap di kota itu juga. Salah satu dari pria tersebut diyakini menjual lalu mengirimkan peluru kepada tersangka.
Dua pria yang dituduh menjual senjata kepada seorang anak berusia 14 tahun yang diduga melakukan serangan penembakan di mal Bangkok Siam Paragon tiba untuk diinterogasi di Kantor Polisi Yannawa di Bangkok pada Kamis (5/10/2023). Foto: Lillian Suwanrumpha/AFP
"Kedua pria tersebut dicurigai memodifikasi senjata kosong, menjual dan mengirimkan senjata tersebut, serta menarik uang yang diperoleh dari hasil penjualan mereka dari ATM," demikian menurut laporan media lokal.
Polisi mengatakan, pistol yang digunakan remaja itu dibeli secara online seharga 16 ribu baht (Rp 6,7 juta). Dia menemukan penjual senjata api di semacam online shop, menghubungi mereka dan menyatakan ketertarikannya membeli.
Selain membeli pistol, tersangka yang diketahui memiliki penyakit mental ini juga memesan peluru seharga seribu baht (Rp 422 ribu).
ADVERTISEMENT
Dikatakan bahwa saat melakukan aksinya tersangka sudah berhenti mengkonsumsi obat-obatan dan dia mendengar suara-suara di dalam kepalanya yang menyuruhnya menembak orang-orang.
Tak mampu mengontrol diri, anak seorang profesor itu menuruti isi kepalanya tanpa berpikir lebih lanjut.
Dua pria yang dituduh menjual senjata kepada seorang anak berusia 14 tahun yang diduga melakukan serangan penembakan di mal Bangkok Siam Paragon tiba untuk diinterogasi di Kantor Polisi Yannawa di Bangkok pada Kamis (5/10/2023). Foto: Lillian Suwanrumpha/AFP
Singkat cerita, pistol dan amunisi yang dia pesan pun dia pakai saat meluncurkan aksinya di mal Siam Paragon pada Selasa (3/10). Paket itu dikirim langsung ke kediamannya di Bangkok, usai pembayaran melalui transfer online selesai dilakukan.
"Dia juga harus meminjam uang dari aplikasi peminjaman uang online karena dia tidak memiliki cukup dana untuk membeli senjata tersebut," demikian bunyi hasil penyelidikan polisi.
Adapun kedua pria yang ditangkap di Provinsi Yala membantah segala tuduhan polisi. Namun, salah satu dari mereka memang telah menjual senjata api di sebuah page Facebook selama lima tahun — yang tiba-tiba dinonaktifkan sekitar pukul 22.20 di hari yang sama penembakan terjadi.
ADVERTISEMENT