Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Pelaku penembakan di SMA California, Amerika Serikat , dua pekan lalu menggunakan "pistol hantu" yang tidak terdeteksi kepemilikannya. Dua orang tewas dalam penembakan tersebut, tiga terluka, dan pelaku bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters yang mengutip keterangan polisi, Kamis (21/11), pelaku penembakan Nathaniel Tennosuke Berhow menembak secara acak di SMA Saugus sebelum menembak dirinya sendiri. Remaja 16 tahun ini sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal keesokan harinya.
Menurut polisi, pelaku menggunakan pistol semi-otomatis kaliber .45 yang tidak bernomor seri. Pistol itu adalah pistol rakitan menggunakan suku cadang senjata lain. Senjata serupa ditemukan polisi di kediaman pelaku.
"Senjata yang digunakan dalam pembunuhan itu adalah pistol-kit. Pistol ini dirakit dari suku cadang, tidak punya nomor seri. Itulah sebabnya senjata ini dikenal dengan 'pistol hantu'," kata Sherrif Alex Villanueva.
Tidak diketahui apakah pelaku merakit sendiri senjata tersebut. Namun pistol-kit dijual secara resmi di banyak pameran senjata dan di internet. Biasanya pistol ini disebut "senjata 80 persen" karena 80 persen suku cadangnya adalah rakitan sendiri.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini belum diketahui motif penyerangan tersebut. Kasus ini menambah panjang daftar penembakan di sekolah AS akibat mudahnya kepemilikan senjata api.
Menurut Everytown, kelompok advokasi pengendalian senjata, tahun ini ada 85 insiden senjata api di sekolah AS.