Pelaku Penembakan Massal di Maine AS, Robert Card, Ditemukan Tewas

28 Oktober 2023 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seseorang yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Robert Card terlihat dalam gambar selebaran ini yang dirilis pada 25 Oktober 2023. Foto: Departemen Kepolisian Lewiston Maine/Handout via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seseorang yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Robert Card terlihat dalam gambar selebaran ini yang dirilis pada 25 Oktober 2023. Foto: Departemen Kepolisian Lewiston Maine/Handout via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaku penembakan massal di Maine, Amerika Serikat (AS) ditemukan tak bernyawa pada Jumat (27/10). Robert Card diburu selama dua hari atas perannya dalam pembantaian terbesar di Amerika Serikat (AS) pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Komisioner Keamanan Publik Mike Sauschuck mengatakan, Card meninggal karena luka akibat upaya bunuh diri.
Card diyakini sebagai pelaku pembantaian pada Rabu (25/10) di sebuah bar di wilayah terpencil di Maine. Sebanyak 18 orang tewas dan 13 terluka akibat aksi Card.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai tersangka oleh polisi menunjukkan apa yang tampak seperti senapan semi-otomatis, di Lewiston, Maine, AS, Rabu (25/10/2023). Foto: Androscoggin County Sheriff's Office/Handout via Reuters
Sauschuck mengatakan, ia belum bisa memastikan kapan Card berupaya bunuh diri.
Penemuan Card disambut baik Gubernur Maine Janet Milis. Dia menyebut, selama Card belum ditemukan, rasa ketakutan menyelimuti warganya.
"Saya bernapas lega mengetahui Robert Card bukan lagi jadi ancaman untuk siapa pun," kata Mills seperti dikutip dari AFP.
Laporan media di AS jenazah Card tepatnya ditemukan di sekitar Air Terjun Lisbon di tenggara kota Lewiston.
Kawasan hutan itu adalah tempat daur ulang. Card pernah bekerja di tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Semasa hidup Card pernah menjadi tentara cadangan. Namun, belum pernah diterjunkan perang.
Media AS melaporkan bahwa Card baru saja mendapat perawatan jiwa. Sebab, Card mengaku kerap mendengar suara-suara.
Aksi Card merupakan penembakan dengan jumlah korban jiwa terbanyak di AS sejak 2017. Pada 2017, lalu penembakan di festival musik Las Vegas menewaskan 60 orang.