Pelaku Serangan ke Gereja dan Sinagoge di Rusia Masih Misterius

24 Juni 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan menunjukkan gumpalan asap mengepul di Derbent, Rusia, Minggu (23/6/2024). Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan menunjukkan gumpalan asap mengepul di Derbent, Rusia, Minggu (23/6/2024). Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaku serangan ke gereja dan sinagoge di Dagestan, Rusia, masih samar. Belum ada keterangan pasti mengenai berapa jumlah pasti korban jiwa dan luka.
ADVERTISEMENT
Menurut otoritas di Rusia, data awal ada 15 polisi serta beberapa warga sipil yang kehilangan nyawa.
Sampai sekarang belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu. Otoritas setempat langsung meluncurkan investigasi pidana atas dakwaan terorisme terhadap insiden tersebut.
Pemandangan menunjukkan gumpalan asap mengepul di Derbent, Rusia, Minggu (23/6/2024). Foto: REUTERS
Wilayah tempat kejadian dikenal sebagai daerah mayoritas muslim di Rusia.
Menurut keterangan otoritas setempat, target serangan pada Minggu (23/6) adalah gereja, satu sinagoge, dan kantor polisi di dua kota.
Komite Anti-Teroris Nasional Rusia menyebut serangan terjadi di kawasan yang punya sejarah pemberontakan.
Atas kejadian tersebut, pemerintah memberlakukan perkabungan nasional mulai Senin 24 sampai Rabu 26 Juni 2024.
Laporan Kementerian Dalam Negeri Dagestan, kelompok bersenjata menyerang sinagoge dan gereja di kota Derbent di Laut Kaspia. Secara bersamaan terjadi pula serangan ke gereja dan kantor polisi di ibu kota Dagestan, Makhachkala.
ADVERTISEMENT
Otoritas setempat kemudian mengumumkan diberlakukannya operasi kontraterorisme di kawasan yang terdampak serangan. Komite kontraterorisme mengumumkan berhasil menewaskan lima pria bersenjata.
Sementara kantor gubernur Dagestan melaporkan tewasnya lima orang yang mereka sebut bandit terkait kejadian penyerangan di tempat ibadah dan kantor ibadah.
"Situasi sudah dikendalikan oleh aparat keamanan dan otoritas setempat," kata Gubernur Dagestan Sergei Melikov seperti dikutip dari Associated Press.
"Serangan kemungkinan besar sudah disiapkan dari luar negeri," sambung dia tanpa menyampaikan bukti dari pernyataannya tersebut.