Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pelaku Teror Berdarah di Maryland Pernah Gugat Media Capital Gazette
29 Juni 2018 10:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Kepolisian Amerika Serikat mengindetifikasi pelaku penembakan di kantor media Capital Gazatte. Serangan tersebut dilakukan oleh Jarrod Warren Ramos yang memiliki masalah dengan media berbasis di Annapolis, Maryland itu.
ADVERTISEMENT
Penegak hukum setempat menyebut Ramos (38) merupakan warga Laurel Maryland. Ia bekerja di Biro Statistik Ketenagakerjaan AS selama 6 tahun.
Dia mengajukan gugatan hukum atas Capital Gazatte dan seorang mantan jurnalisnya pada 2012 lalu atas tudingan menyebar fitnah.
Keterangan kepolisian menyatakan, kasus antara Ramos dan Capital Gazatte bermula ketika seorang kolumnis media itu Thomas Hartley berencana menulis mengenai adanya ancaman pembunuhan terhadap seorang perempuan yang datang dari Ramos.

Ramos mengancam perempuan tersebut dengan beberapa kali mengirim surat elektronik. Tak terima dengan rencana pemberitaan itu, Ramos mengajukan gugatan kepada Capital Gazatte, Hartley dan salah seorang editor, Thomas Marquardt.
Namun, lima hari sebelum artikel itu diterbitkan, pengadilan memutus Ramos bersalah atas tindakan kriminal. Putusan itu ditolak Ramos, dia menganggap surat kabar The Capital (yang merupakan salah satu produk grup media Capital Gazatte) tidak mencantumkan prespektif dari dirinya secara adil.
ADVERTISEMENT
Sempat mengajukan banding namun pengajuan tersebut ditolak pada 2013. Keputusan penolakan banding kembali diperkuat di 2015.
Penolakan banding membuat Ramos naik pitam. Melalui twitter, Ramos menumpahkan kemarahannya kepada media dan jurnalis yang membokar dugaan kasusnya.
"Iya, Eric Thomas Hartley, telah berpindah, dan silahkan saja, tapi lebih baik kamu bunuh diri sebelum saya yang membunuh kamu," ucap Ramos.
Seperti diketahui aksi Ramos menyebabkan lima orang tewas. Yang bersangkutan sendiri saat ini sudah ditahan aparat keamanan setempat.