Peluang dan Tantangan Masyumi Reborn sebagai Partai Baru

10 November 2020 8:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais di Milad Partai Masyumi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais di Milad Partai Masyumi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bangkitnya Partai Masyumi yang diinisiasi oleh sejumlah tokoh KAMI mendapat berbagai macam tanggapan dari tokoh hingga partai politik. Bahkan, Amien Rais bersiap memindahkan pendukungnya dari Partai Ummat yang baru ia dirikan ke Partai Masyumi.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau nanti misalnya Masyumi lebih besar, Partai Ummat saya bubarkan, ikut Masyumi. Tapi kalau Partai Ummat lebih besar, please join us," kata Amien.
Sebagian besar parpol memberikan selamat atas berdirinya partai itu. Meski begitu, sejumlah politisi dan pengamat meragukan Partai Masyumi Reborn bisa ikut dalam Pemilu 2024. Sebab banyak tantangan yang harus dihadapi oleh mereka.
Wasekjen PKB Maman Imanulhaq Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Wakil Sekretaris Dewan Majelis Syuro PKB, Maman Imanulhaq, menilai para tokoh KAMI perlu kerja keras untuk menghadirkan kembali Partai Masyumi, khususnya di kalangan anak muda.
"Tentu ini langkah awal perlu, membutuhkan kerja keras di tengah kita menghadapi bonus demografi kelompok milenial yang sedikit abai terhadap nilai ideologi. Tetapi mereka sangat menguasai teknologi dan juga mereka sangat memahami sesuatu bersifat praktis dan aplikatif," kata Maman.
ADVERTISEMENT
Maman mengapresiasi langkah yang dilakukan KAMI karena membentuk parpol diatur dalam konstitusi. Meski begitu, ia meminta Partai Masyumi yang kembali dihadirkan harus mengacu pada Pancasila dan NKRI.
Ia mengajak semua pihak untuk menghargai satu sama lain, khususnya jika tujuannya baik untuk Indonesia. Kehadiran Masyumi Reborn diharapkan bisa menjaga keseimbangan perpolitikan Indonesia khususnya di antara partai Islam.
"Untuk sebuah keseimbangan, Partai Masyumi memang perlu juga hadir di samping juga partai yang didirikan PKB yang terus menjaga nilai-nilai islam dan keutuhan NKRI," ucap Maman.
Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah memberikan sambutan di acara sosialisasi 4 pilar dan cerdas cermat MPR RI, Sabtu (22/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

PDIP Nilai Masyumi Reborn Bisa Jadi Mitra Demokrasi yang Sehat

PDIP menyambut baik kembali hadirnya Partai Masyumi. Ketua DPP PDIP Achmad Basarah mengatakan, sebagai parpol yang mengedepankan prinsip demokrasi, PDIP tak mempermasalahkan munculnya partai baru, termasuk Partai Masyumi.
ADVERTISEMENT
"Kami akan selalu menyambut baik kehadiran setiap kekuatan sosial politik baru, baik ormas maupun partai politik sepanjang proses didirikannya dan tujuan perjuangan politiknya sesuai dengan prinsip-prinsip bernegara yang sudah menjadi konsensus nasional bangsa Indonesia," kata Basarah.
Wakil Ketua MPR itu pun menuturkan, PDIP selalu menempatkan kehadiran parpol baru sebagai mitra untuk berdemokrasi yang sehat. Selain itu, kata dia, partai baru juga dapat menjadi rekan untuk membangun bangsa.
"PDIP akan menempatkan kehadiran parpol parpol baru sebagai bagian dari kreativitas elemen bangsa Indonesia yang akan menjadi mitra berdemokrasi yang sehat dan partner dalam pembangunan bangsa yang saling melengkapi agar demokrasi kita semakin berkualitas," kata dia.
Meski begitu, Basarah mengatakan demokrasi Indonesia harus tetap berjalan sesuai dengan koridor etika dan hukum yang berlaku. Basarah juga berharap parpol baru dapat ikut membangun kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Selamat datang Partai Masyumi baru semoga semakin memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang," ujar Basarah.
Sementara anggota DPR Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno memiliki pandangan tersendiri terkait Masyumi Reborn. Ia menilai deklarasi ini hanya merupakan bagian dari marketing politik dari sejumlah tokoh KAMI.
"Istilahnya berkonotasi milenial. Jadi ingat Naga Bonar Reborn. Tapi saya melihatnya lebih sebagai 'marketing politik'. Demokrasi membuka ruang bagi eksperimen imajinasi dan kreativitas politik," ujar Hendrawan.
Hendrawan juga menganggap wajar sikap KAMI yang berubah. Awalnya KAMI menegaskan tidak akan membentuk parpol, namun kini langkah yang diambil berbeda. Ia menganggap perubahan prinsip dan pandangan dalam dunia politik seringkali terjadi.
Ketua DPP partai berkarya, Badaruddin Andi Picunang. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Partai Berkarya Ajak Masyumi Reborn Bersaing Sehat

Sekjen DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang menyampaikan selamat atas hadirnya kembali partai yang dibubarkan pada era kepemimpinan Presiden ke-1 RI, Sukarno, itu.
ADVERTISEMENT
"Selamat atas lahirnya kembali Partai Masyumi. Soal tokoh seperti Mas Amien Rais itu hak politik beliau mau gabung apa tidak. Lebih banyak partai lebih banyak pilihan di 2024 nanti. Mari bersaing sehat saja," kata Picunang.
Picunang menuturkan, sebagai parpol yang baru berusia 4 tahun ini, Berkarya kini tetap fokus menghadapi Pemilu 2024 dengan target lolos ke Senayan.
Partai Berkarya juga tak akan khawatir dengan hadirnya Partai Masyumi Reborn ini dalam gelaran pemilu mendatang.
"Berkarya tetap fokus pada target menjadi peserta Pemilu 2024 dan bisa lolos ke Senayan (DPR). Tidak takut bersaing dengan partai lain, baik itu partai lama ataupun partai baru," ucap dia.
Sekjen Perindo Ahmad Rofik Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan

Perindo: Selamat Menghadapi Kerasnya Politik Kekinian

Sekjen Perindo, Ahmad Rofiq, menyambut baik kehadiran Partai Masyumi reborn.
ADVERTISEMENT
"Welcome back Masyumi. Selamat menghadapi kerasnya dunia politik kekinian," kata Rofiq.
Rofiq mengingatkan tantangan membentuk partai politik saat ini dan dulu sangat berbeda. Salah satunya, soal kekuatan uang.
"Tentu tantangan dulu dan sekarang jauh lebih berbeda. Dulu bermodal ideologi saja sudah cukup. Sementara saat ini situasinya berbeda. Era fulus (uang). Mati fulus manfus," ucap Rofiq.
Namun terlepas dari itu Rofiq tetap memberikan pandangan positif. Dia mengucapkan selamat mengabdi untuk negara kepada tokoh-tokoh yang akan membentuk Masyumi Reborn.
Pengamat Politik Adi Prayitno. Foto: Dok. Istimewa

Masyumi Reborn Bawa Isu Islamisme Dinilai Cukup Berisiko

Pengamat Politik, Adi Prayitno, punya tanggapan berbeda. Menurutnya, mengaktifkan kembali Masyumi cukup berisiko. Apalagi, jika membawa jargon islamisme dan menolak sekularisme. Sebab, hal tersebut menurutnya sudah tak laku lagi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat posisinya seakan-akan ingin memungkinkan romantisme masa lalu kejayaan Masyumi yang cukup kentara dengan isu-isu islamisme. Sementara kan saat ini kan melihat pasar pemilih sudah tidak terlampau tertarik dengan isu-isu islamisme itu," kata Adi.
"Nah, saya melihatnya Masyumi reborn ini terlampau berisiko memainkan isu islamisme itu ya, karena tidak kontekstual, tidak up to date, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini," tambahnya.
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Foto: Youtube/Realita TV
Sejauh ini, yang lebih dibutuhkan masyarakat adalah partai yang punya tujuan dalam perbaikan ekonomi hingga punya isu-isu strategis lainnya seperti lingkungan hingga anti politik uang dan politik dinasti.
Meski Masyumi Reborn tetap membawa jargon islamisme, dia menyarankan untuk mengkombinasikannya dengan isu-isu strategis lainnya. Sehingga, bisa menarik dukungan masyarakat sekarang.
ADVERTISEMENT
"Boleh membangun jargon-jargon Islam yang besar itu tapi misalnya haram hukum politik uang, lingkungan, menolak UU Omnibus Law itu saya kira cukup strategis," jelasnya.
"Kalau islamisme hanya direduksi pada satu romantisme kejayaan Islam masa lampau karena sekilas misalnya sempat terdengar mereka itu haram berkoalisi dengan partai sekuler. Itu kan pola pikir lama. Sudah gak relevan," tutur dia.
Ahmad Yani Foto: Antara/Yudhi Mahatma

Masyumi Reborn Mencari Kandidat Calon Ketua Umum

Salah satu deklarator Masyumi Reborn, Ahmad Yani, mengatakan mereka akan segera membentuk majelis syuro untuk menentukan calon Ketua Umum Partai Masyumi.
Ada sejumlah tokoh yang diajak untuk menjadi majelis syuro Partai Masyumi. Salah satunya adalah Ustaz Abdul Somad (UAS).
"Jadi kemarin itu kan baru mengusulkan nama-nama calon anggota majelis syuro. Nanti rapat majelis syuro itulah yang memilih ketumnya itu nanti dan belum, itu nanti," kata Yani.
Dai Ustad Abdul Somad Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
Ada sejumlah nama yang digodok. UAS, selain ditawari menjadi anggota majelis syuro, juga diusulkan menjadi salah satu caketum. Kandidat caketum lain yaitu Ustaz Bachtiar Nasir.
ADVERTISEMENT
Namun, Yani mengatakan UAS saat ini masih terganjal dengan statusnya sebagai seorang ASN yang belum diberhentikan. Namun UAS memberikan dukungan penuh terhadap Partai Masyumi.
"Cuma kan masalahnya UAS ini dia kan masih terikat dengan ASN. Maka dia enggak mungkin seperti itu, usulan pemberhentiannya kan belum disambut," ucap Yani.
Eks politikus PPP itu juga mencontohkan dukungan UAS kepada Partai Masyumi. Salah satunya, UAS memberikan materi kepada sejumlah anggota Partai Masyumi.

Masyumi Reborn Sudah Sebar Kader

ADVERTISEMENT
Bahkan Ahmad Yani, mengatakan saat ini mereka telah memiliki kader atau pengurus yang berada di 29 provinsi untuk mengaktifkan kembali Partai Masyumi.
"Masyumi itu sesungguhnya sekarang ini sudah mulai memenuhi karena dalam rangka untuk membentuk itu maka dibentuk badan penyelidik usaha, persiapan pendirian partai politik Islam dalam kerangka operasional itu maka berdiri namanya PIM 411, panitia persiapan pembentukan partai Islam ideologis itu," kata Yani.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan alasan Partai Masyumi kembali didirikan untuk merebut suara konstituen Islam yang belum memilih partai Islam dalam Pemilu 2019. Yani mengatakan, suara partai Islam seperti PKB, PKS, PPP, PBB belum memuaskan.