Pelukan Jokowi-Prabowo Tak Guna Jika Pendukung Masih Tebar Kebencian

30 Agustus 2018 19:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Armando (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ade Armando (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dosen Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando menilai momen pelukan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak bisa menurunkan tensi kedua pendukung di media sosial. Menurut Ade, pertemuan antara kedua tokoh tersebut sudah sering terjadi.
ADVERTISEMENT
“Tentu saja tidak cukup hanya sebuah pelukan di depan publik semacam itu cukup mengurangi tensi yang diharapkan. Karena di sini bukan pertama kali Pak Jokowi ketemu Prabowo, pernah bersama ketemu di rumah, pernah bertemu di Istana, jadi pernah ada langkah-langkah sebelumnya,” kata Ade di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).
Menurut Ade momen pelukan itu menjadi tidak berguna bila masing-masing pendukung kembali saling serang dengan menyebarkan hoaks dan kebencian. Maka itu perlu ada kesepakatan antara tim Joko Widodo dengan tim Prabowo untuk bertarung dengan penuh kedamaian.
“Pesan itu tak berguna jika kembali business as usual. Kembali saling menyerang, menyebar hoaks lagi, kebencian. Kalau ini berlangsung lagi kita tidak berharap pertemuan kemarin manfat menurunkan tensi,” kata Ade.
ADVERTISEMENT
Momen Jokowi dan Prabowo berpelukan dengan atlet Pencak Silat di Asian Games 2018 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Momen Jokowi dan Prabowo berpelukan dengan atlet Pencak Silat di Asian Games 2018 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Meski begitu Ade mengapresiasi tindakan atlet silat Hanifan yang memeluk kedua tokoh tersebut. Menurutnya momen itu bisa menjadi contoh untuk para pendukung kedua tokoh tersebut berdamai.
“Pesan yang penting bagi bangsa Indonesia pada dasarnya kedua pimpinan tersebut walaupun mereka bersaing posisi nomor satu di Indonesia mereka tetap bersahabat, bersatu, berdamai. Maka seharusnya di kalangan pendukungnya masing-masing menangkap isyarat kalau bisa kita kurangi tensi ketegangan menuju 2019,” kata Ade.
Sebelumnya, momen Jokowi dan Prabowo berpelukan itu terjadi saat Hanifan berlari ke kursi VIP tempat Jokowi dan Prabowo menonton pertandingannya, di Gedung Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur.
Hanifan spontan merangkul Jokowi dan Prabowo sebagai bentuk rasa bahagia karena berhasil menang dalam final pencak silat nomor putra kelas C 55-60 kg di Asian Games. Ia berhasil mengalahkan pesilat Vietnam Thai Linh Nguyen, dengan skor 3-2.
ADVERTISEMENT