Pemakaman Lukas Enembe di Koya Tengah Ditunda karena Hujan

29 Desember 2023 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arak-arakan warga saat membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat persemayaman di Koya Tenga, Kota Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023). Foto: Gusti Tanati/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Arak-arakan warga saat membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat persemayaman di Koya Tenga, Kota Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023). Foto: Gusti Tanati/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon mengatakan, pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Jayapura, Papua, ditunda karena hujan. Sehingga belum bisa dipastikan pukul berapa jenazah akan dimakamkan.
ADVERTISEMENT
"Namun dipastikan pemakaman mantan Gubernur Papua tetap akan dilaksanakan pada hari ini, Jumat, " kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Mackbon dikutip dari Antara, Jumat (29/12).
Ia mengatakan pemakaman sebelumnya dijadwalkan sekitar pukul 09.00 WIT. Namun, pada Jumat pagi di kawasan Koya Tengah masih turun hujan sehingga pihak keluarga memutuskan menunda pemakaman.
Mackbon mengatakan hingga pukul 10.00 WIT, belum diketahui pasti pukul berapa pemakaman akan dilaksanakan, dan aparat gabungan TNI-Polri masih terus bersiaga.
Menurut Mackbon, pasukan yang dikerahkan untuk mengamankan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe berjumlah 1.500 personel .
"Saat ini anggota TNI-Polri sudah bersiaga di sejumlah titik di sekitar Koya Tengah mengingat jenazah akan dimakamkan di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, " katanya.
ADVERTISEMENT
Lukas Enembe yang sedang disidik KPK meninggal tanggal 26 Desember di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan jenazah tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/12).
Masyarakat Papua mengiringi jenazah Lukas saat tiba di Bandara Sentani. Dalam arak-arakan menuju ke tempat persemayaman di lapangan STAKIN Sentani maupun saat ke Koya Tengah sempat terjadi kericuhan. Warga pengiring ada yang melemparkan batu ke aparat dan membakar bangunan di pinggir-pinggir jalan.