Pemandangan Kawah Gunung Agung Terlihat dari Kamera Drone

19 Oktober 2017 21:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawah Gunung Agung (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Kawah Gunung Agung (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau perkembangan kawah Gunung Agung, Karangasem, Bali. Ada beberapa metode yang digunakan untuk melihat kondisi kawah gunung yang sudah berstatus awas. Mulai dengan foto satelit sampai menggunakan drone.
ADVERTISEMENT
Pengamatan kondisi kawah Gunung Agung dengan drone dilakukan pada hari ini, Kamis (19/10). BNPB melibatkan tim drone dari Universitas Gajah Mada.
Drone yang digunakan di Gunung Agung (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Drone yang digunakan di Gunung Agung (Foto: Dok. BNPB)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan upaya menerbangkan drone hingga bisa melayang di atas Gunung Agung tidak mudah. Perlu dua kali upaya meluncurkan drone dengan sepeda motor.
"Pada percobaan kedua, tim berpindah lokasi take off di lapangan Amlapura. Drone berhasil terbang di ketinggian 700 meter. Pemetaan lereng sisi tenggara Gunung Agung lebih kurang seluas 1.000 hektare," kata Sutopo melalui keterangan tertulisnya.
Kawah Gunung Agung terpantau drone (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Kawah Gunung Agung terpantau drone (Foto: Dok. BNPB)
Dari hasil pemotretan menggunakan drone, tampak rekahan kawah Gunung Agung semakin meluas. "Pada foto drone siang tadi menunjukkan bahwa rekahan kawah sudah lebih luas di sisi timur dalam kawah. Juga ada rekahan kecil di sisi tenggara," jelasnya. Asap juga semakin tebal dari pemantauan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai gempa vulkanis, Sutopo menyebutkan, masih terbilang tinggi. "Ditandai dengan tremor non-harmonik sebanyak tiga kali, gempa vulkanik dangkal 58 kali, gempa vulkanik dalam 104 kali dan gempa tektonik lokal 17 kali. Secara umum jumlah kegempaan mengalami penurunan," ujarnya.