Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pembangunan Apartemen RS Sumber Waras Akan Mulai Dibangun 2018
1 Juni 2017 11:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melanjutkan pembangunan fasilitas di Rumah Sakit Sumber Waras. Sekretaris Daerah DKI Saefullah menyebut Pemprov DKI akan mulai membangun apartemen pada 2018.
ADVERTISEMENT
"Mungkin di tahun 2018," kata Saefullah saat ditemui usai upacara di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Saefullah menyebut pihaknya saat ini masih membahas bagaimana anggaran untuk pembangunan apartemen tersebut. Sebab, biaya yang akan dikeluarkan diprediksi cukup besar.
Menurut Saefullah, pihaknya saat ini sedang menyiapkan skema bagaimana pembiayaan pembangunan tidak akan mengganggu APBD.
"Makanya kami skemanya lagi cari terbaik. Skema APBD, BOT (Build Operated Transfer), BTO (Build Transfer Operation), atau skema kerja sama dengan swasta. Kami lagi pikirkan supaya APBD kita ke depan enggak terganggu. Karena kan ke depan paling tidak, ada angka hampir Rp 1 triliun untuk mencicil utang MRT. Kan harus dipikirkan baik, jangan sampai defisit," ungkap Saefullah.
ADVERTISEMENT
Meskipun nanti akan ada pergantian kepemimpinan dari Djarot ke Anies dan Sandi selaku gubernur dan wakil gubernur terpilih, Saefullah berharap pembangunan tidak akan menemui kendala.
"Pemerintahan kan berkelanjutan. Kalau ada ide bagus kenapa tidak diteruskan," ujar dia.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi, mengatakan pihaknya masih sedang berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait rencana pembangunan itu. "Baru mau bertemu Bappenas, Bappeda, terus Kemenkeu, Kemenkes, semua kita libatkan," ujar dia.
Ia menyebut secara kepemilikan, lahan pembangunan sudah tidak ada masalah. Sebab pihak Pemprov DKI sudah mengantongi sertifikat kepemilikan lahan di sana.
"Kalau kepemilikan lahannya, kami sudah punya sertifikatnya, sudah selesai masalah itu. Kalau mengenai sisi hukumnya saya enggak tahu. Tapi kalau dari sisi sertifikatnya sudah punya sertifikat," kata dia.
ADVERTISEMENT
Koesmedi menambahkan, nantinya akan ada 500 unit kamar di dalam apartemen tersebut. Nantinya, unit-unit tersebut akan diperuntukkan bagi pasien tidak mampu yang perlu mendapatkan perawatan.
"Buat pasiennya yang butuh perawatan di luar ruang perawatan, yang harusnya bisa dirawat di rumah (tapi) kalau rumahnya tidak layak tempat tinggalnya ya dia boleh tinggal disitu," ujar Koesmedi.