Pembangunan Konstruksi Jalan Tol Tahun Ini Meleset dari Target

24 November 2017 19:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembangunan jalan tol Medan-Binjai. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembangunan jalan tol Medan-Binjai. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
ADVERTISEMENT
Pembangunan konstruksi jalan tol yang direncanakan 379,2 kilometer pada tahun ini berpotensi meleset dari target. Hingga November 2017, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat realisasinya baru mencapai 133 kilometer atau belum mencapai 50%.
ADVERTISEMENT
Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna, mengataan realisasi 133 km jalan tol tersebut berasal dari penyelesaian pengerjaan 9 ruas jalan tol. Sementara jika ingin sesuai target, ada 20 ruas jalan tol yang harus selesai pada tahun ini.
“Susahnya bangun jalan tol itu, tidak seperti beli mobil. Untuk jalan tol ada uang saja tidak cukup, butuh waktu membangun, waktu membebaskan tanah,” kata Herry di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).
Herry mengatakan proyek jalan tol yang kemungkinan besar bisa selesai dan dapat dioperasikan pada tahun ini antara lain ruas Tol Surabaya-Mojokerto seksi IB-III, Soreang-Pasir Koja, Bakauheni-Terbanggi Besar seksi IC, dan Bakauheni-Terbanggi Besar II.
“Kami mengejar Solo-Ngawi seksi I & II, Ngawi-Kertosono seksi I-III, Ciawi-Sukabumi seksi I untuk bisa dimasukkan di bulan Desember, sehingga masuk capaian 2017,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, kesulitan yang kerap dihadapi dalam membangun jalan tol sebenarnya masih sama, yakni terkait pembebasan lahan. Dia menegaskan akan terus berusaha agar realisasi pembangunan bisa tetap sesuai target.
“Fakta di lapangan ini tidak mengurangi target kita tadi, kita terus perjuangkan. Masih ada bulan Desember,” jelasnya.
Adapun untuk tahun depan, Herry mengatakan target konstruksi jalan tol yang diselesaikan mencapai 766,3 km. Sementara di tahun 2019, target konstruksi yang diselesaikan sepanjang 533,1 km.