Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pembantai 39 Orang di Kelab Malam Istanbul Buka Suara
18 Januari 2017 17:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Abdulkadir Masharipov, pelaku penembakan yang menewaskan 39 orang di kelab malam Istanbul pada perayaan Tahun Baru lalu akhirnya angkat bicara. Dia mengaku diperintah langsung oleh ISIS untuk menyerang Istanbul malam itu, sempat bergonta-ganti lokasi serangan sebelum akhirnya memutuskan menyerbu kelab malam Reina.
ADVERTISEMENT
Pengakuan Masharipov ini disampaikan kepada aparat seperti diberitakan media Turki, Hurriyet, Rabu (18/1). Pria 34 tahun ini mengaku masuk ke Suriah melalui Iran setelah berperang bersama ISIS di Suriah Januari tahun lalu. Dia sempat menjalani pelatihan perang oleh al-Qaidah di Afghanistan beberapa tahun lalu.
Perintah datang dari komandan ISIS di Raqqah, Suriah, saat dia tinggal di kota Konya. Perintahnya, melakukan serangan pada pesta Tahun Baru di Istanbul. Perintah pada awalnya bukan untuk menyerang kelab malam Reina, tapi di pusat kota, tepatnya di alun-alun Taksim.
Pada Sabtu, 31 Desember 2016, Masharipov tiba di Taksim. Dia mengurungkan niat menyerang tempat itu setelah melihat banyak sekali aparat keamanan yang berjaga. Pada malam pergantian tahun, Istanbul memang mengerahkan 25 ribu polisi untuk mengamankan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
"Saya kemudian menghubungi orang yang memberi saya perintah. Kami memutuskan Taksim tidak cocok untuk serangan. Dia memerintahkan untuk mencari target baru," kata Masharipov, seperti ditirukan aparat keamanan yang dikutip Hurriyet.
Dia lalu berkeliling Istanbul dengan taxi sekitar pukul 22.00. Tibalah dia di depan Reina, salah satu kelab malam paling terkenal di sisi Eropa Istanbul, di tepi Bosphorus. Kelab malam ini tengah padat pengunjung.
"Tidak banyak penjagaan keamanan di tempat itu. Saya memberi tahu orang yang memerintahkan saya dan dia mengatakan untuk menyerang Reina. Saya kemudian ke Zeytinburnu dengan taksi, mengambil senjata dari rumah dan menyerang," kata Masharipov lagi.
Masharipov menembak mati penjaga keamanan di luar Reina dan masuk ke dalamnya, lalu memberondong ratusan pengunjung di dalamnya dengan peluru. Sebanyak 39 orang tewas, dan 70 lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
Pria Uzbekistan itu berhasil kabur di tengah kepanikan warga. Dia kemudian bersembunyi di sebuah restoran Uighur di Zeytinburnu hingga pagi. Keesokan harinya dia bersembunyi di sebuah rumah di distrik Esenyurt, tempat dia ditangkap polisi dua minggu kemudian.
Dia mengakui seluruh perbuatannya dan sidik jarinya juga cocok dengan yang ditemukan di kelab Reina. Masharipov ditangkap hidup-hidup untuk ditelusuri jaringan ISIS di Turki.
Total ditemukan 20 jaringan ISIS di distrik Esenyurt, Silivri dan Basaksehir, Istanbul, dalam upaya polisi menemukan Masharipov. Di Uzbekistan sendiri, Masharipov diburu atas keterlibatannya dengan organisasi teroris.