Pembantaian 9 Warga AS Diduga Buntut konflik Dua Kartel Meksiko

7 November 2019 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan yang terbakar, milik anggota keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang terbunuh, di Bavispe, Meksiko. Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan yang terbakar, milik anggota keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang terbunuh, di Bavispe, Meksiko. Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
ADVERTISEMENT
Pelaku pembantaian sadis 9 warga Mormon Amerika Serikat di Meksiko sampai saat ini belum diketahui. Namun aparat menduga mereka adalah korban salah sasaran dalam perang dua kartel terbesar di Meksiko.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Rabu (6/11), dugaan ini disampaikan salah satunya oleh Jenderal Homero Mendoza, sekretaris jenderal pertahanan Meksiko.
Dia mengatakan beberapa jam sebelum penembakan, kelompok Kartel Juarez mengerahkan geng La Linea ke perbatasan Chihuahua. Sebelumnya, Kartel Juarez mendapatkan serangan dari geng Los Salazar, bagian dari Kartel Sinaloa.
Tentara berjaga saat sebuah truk derek membawa rongsokan mobil yang terbakar, milik anggota keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang terbunuh, di Bavispe, Meksiko. Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
Mendoza mengatakan, Kartel Juarez ingin agar Sinaloa menyingkir dari wilayah kekuasaan mereka. Kartel Sinaloa dan Juares selama beberapa tahun terakhir memang memperebutkan rute penyelundupan kokain, heroin, dan narkotika lainnya ke Amerika Serikat.
Belum ada pernyataan resmi siapa yang membunuh sembilan orang Mormon AS, namun Mendoza menduga mereka adalah korban salah serangan salah satu kartel itu.
Dugaan ini dimentahkan oleh para keluarga korban dari kalangan Mormon AS. Mereka mengatakan, wanita dan anak-anak itu sengaja dibunuh untuk jadi umpan.
Kendaraan yang terbakar, milik anggota keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang terbunuh, di Bavispe, Meksiko. Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
"Kami diincar dengan sengaja, jadi umpan untuk memancing satu kartel menyerang kartel lainnya," kata Lafe Langford, sepupu salah satu korban.
ADVERTISEMENT
Bukti lainnya yang menunjukkan bahwa pembunuhan itu disengaja adalah selongsong peluru dan barang-barang pribadi yang ditemukan di dekat mobil korban. Menurut Langford, ini menunjukkan bahwa pelakunya mendekat ke mobil untuk memastikan semua korban tewas sebelum membakarnya.
Ada sekitar 200 peluru yang ditemukan di lokasi. "Mereka menembaki kami, membakar kendaraan kami untuk mengirim sinyal asap ke udara," kata Langford.