Pembelot Berulah, Militer Korut Berencana Masuk Zona Demiliterisasi

16 Juni 2020 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Park Sang-hak, pembelot Korea Utara dan pemimpin kelompok sipil anti-Korea Utara bersiap untuk melepaskan balon berisi selebaran.  Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Park Sang-hak, pembelot Korea Utara dan pemimpin kelompok sipil anti-Korea Utara bersiap untuk melepaskan balon berisi selebaran. Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
ADVERTISEMENT
Tentara Korea Utara siap mengambil tindakan bila kelompok pembelot terus mengirimkan selebaran propaganda antipemerintahan Kim Jong-un ke warganya.
ADVERTISEMENT
Jenderal Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempelajari rencana aksi untuk masuk zona demiliterisasi.
Lencana tentara Korea Utara Foto: REUTERS/KCNA
"Tentara kami akan dengan cepat dan menyeluruh untuk mengimplementasikan keputusan dan perintah Partai dan Pemerintah," sebut keterangan KPA yang dirilis kantor berita Korut KCNA, seperti dikutip dari Reuters.
Ketegangan di perbatasan Korea meningkat belakangan ini. Bahkan Korut mengancam bakal memutus seluruh komunikasinya dengan Korsel.
Hal ini bermula dari tindakan pembelot Korut di Korsel mengirim selebaran berisi kritikan terhadap Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un.
Park Sang-Hak, pembelot Korea Utara memegang selebaran yang mengecam pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Paju , Korea Selatan (26/3/16). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Pembelot Korut di Korsel secara rutin mengirimkan selebaran, makanan, uang USD 1, radio mini, dan USB berisi drama dan berita Korsel ke warga Korut.
Paket tersebut dikirim lewat balon yang diterbangkan melewati perbatasan atau dengan botol yang ditaruh di aliran air sungai.
ADVERTISEMENT
Aksi pembelot Korut membuat rezim Kim Jong-un naik pitam. Pejabat senior partai buruh yang juga adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, pernah menegaskan siap menurunkan militer Korut ke perbatasan.
Park Sang-Hak, pembelot Korea Utara memegang balon berisi selebaran yang mengecam pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Paju , Korea Selatan (26/3/16). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Terkait aksi pembelot Korut, pemerintah Korsel berencana memberikan tindakan hukum kepada dua kelompok. Korsel menganggap tindakan pembelot memicu ketegangan dua Korea, berisiko bagi warga di perbatasan, dan menyebabkan kerusakan lingkungan.
Meski berhadapan dengan konsekuensi hukum, kelompok pembelot ternyata tidak gentar. Mereka berencana untuk kembali melakukan aksinya pada pekan ini.
Sementara itu, terkait ancaman militer Korut, Korsel meminta agar gencatan senjata di zona demiliterisasi dipatuhi.
"Kami menanggapi situasi ini dengan serius. Militer kami tetap siap untuk menanggapi situasi apa pun," sebut jubir Kementerian Pertahanan Korsel Choi Hyun-soo.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.