Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemberontak Bersenjata Myanmar Rebut Kendali Penyeberangan di Perbatasan China
26 November 2023 17:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu meningkatkan ancaman terhadap kepemimpinan junta militer, disusul pemberontakan tiga kelompok etnis minoritas sejak Oktober lalu.
Dikutip dari AFP, salah satu dari afiliasi tiga kelompok etnis minoritas tersebut, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), telah meluncurkan serangan dan merebut gerbang perbatasan Kyin San Kyawt.
Adapun Kyin San Kyawt merupakan gerbang penyeberangan menuju China, yang menjadi salah satu rute perdagangan penting Myanmar dengan sekutu setianya tersebut.
"MNDAA juga melaporkan bahwa mereka telah merebut satu lagi gerbang perdagangan perbatasan, yang disebut Kyin San Kyawt, di daerah Mongko, Distrik Muse pagi ini," demikian dilaporkan media yang berafiliasi dengan MNDAA, Kokang.
Seorang pejabat keamanan setempat menambahkan, MNDAA bahkan telah mengibarkan benderanya di zona perdagangan perbatasan Kyin San Kyawt.
ADVERTISEMENT
Dalam laporannya, Kokang juga menyebut aliansi pemberontak etnis minoritas โ termasuk Tentara Arakan (AA) dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), sejak Jumat (24/11) telah merebut beberapa titik zona perdagangan perdagangan di perbatasan Myanmar.
Adapun gerbang Kyin San Kyawt telah dibuka kembali, setelah sempat ditutup saat pandemi COVID-19 melanda. Lokasi itu merupakan titik perdagangan utama di sepanjang perbatasan Myanmar dan China.
Menurut laporan media lokal, komoditi-komoditi yang melintasi penyeberangan Kyin San Kyawt termasuk mesin, peralatan listrik, traktor pertanian, dan keperluan sehari-hari warga.
Situasi tersebut pun mengancam eksistensi junta, yang belakangan ini dilaporkan telah mengalami kesulitan dana. Serangan anti-junta yang terkoordinasi diluncurkan ketiga kelompok pemberontak pada 27 Oktober lalu di Negara Bagian Shan โ wilayah perbatasan dengan China. Kala itu, mereka berhasil merebut kendali beberapa kota dan lebih dari 100 pos militer.
ADVERTISEMENT