Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemberontak Suriah Serbu Aleppo, Rusia Bantu Lawan dengan Kirim Serangan Udara
1 Desember 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Aleppo kembali menjadi medan pertempuran sengit. Pasukan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyerbu kota tersebut dalam serangan terbesar mereka sejak 2020, menewaskan puluhan tentara Suriah.
ADVERTISEMENT
Serangan pada Sabtu malam (30/11) menjadi tantangan bagi Presiden Bashar al-Assad yang telah menguasai kota itu sejak 2016.
HTS, kelompok yang dianggap teroris oleh Amerika Serikat, Rusia, dan Turki, berhasil menduduki sebagian besar wilayah Aleppo, termasuk bandara kota tersebut. Akibatnya, militer Suriah melakukan penempatan ulang pasukan untuk memperkuat pertahanan mereka.
Rusia Merespons dengan Serangan Udara
Sebagai sekutu utama Assad, Rusia segera meluncurkan serangan udara terhadap posisi pemberontak di Aleppo dan Idlib.
Serangan tersebut menargetkan pos komando, depot senjata, dan artileri pemberontak. Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim 300 pejuang pemberontak tewas dalam gempuran itu.
Namun, situasi ini juga memakan korban warga sipil. Pertahanan Sipil Suriah menyebut serangan udara Rusia dan Suriah di Idlib menewaskan empat orang dan melukai enam lainnya.
Di tengah kekacauan, video seorang pejuang pemberontak bernama Ali Jumaa menarik perhatian.
ADVERTISEMENT
“Saya putra Aleppo. Delapan tahun lalu saya terpaksa mengungsi. Kini, alhamdulillah, kami kembali,” katanya penuh emosi, berdiri di dekat benteng bersejarah Aleppo, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, patung Bassil al-Assad, saudara mendiang Presiden Assad, digulingkan pemberontak yang berparade di jalanan.
Gejolak Geopolitik
Dalam konflik Suriah, Rusia dan Iran mendukung Assad, sementara Turki menyokong beberapa kelompok pemberontak.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari Turki, Hakan Fidan, telah berdiskusi untuk mencari solusi stabilitas.
Namun, di sisi lain, Iran menuding serangan pemberontak ini sebagai bagian dari rencana Israel-AS untuk mengguncang kawasan.
Menurut kelompok oposisi, operasi ini adalah respons atas serangan udara Rusia dan Suriah yang terus menargetkan warga sipil di Idlib.
ADVERTISEMENT
Komandan Jaish al-Izza, Mustafa Abdul Jaber, menyebut keberhasilan ini didorong oleh lemahnya dukungan pasukan Iran di Aleppo.
Perang Suriah yang telah berlangsung sejak 2011 masih jauh dari kata usai. Tak hanya di Aleppo, ketegangan terus meningkat di kawasan Timur Tengah lainnya. Konflik di Gaza dan Lebanon pun masih memanas.