Pembicaraan Gencatan Senjata Buntu: Israel Kembali Serang Gaza, 200 Orang Tewas

18 Maret 2025 10:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Suasana bangunan yang hancur akibat gencatan senjata Hamas-Israel di Jabalia, Jalur Gaza, Selasa (21/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bangunan yang hancur akibat gencatan senjata Hamas-Israel di Jabalia, Jalur Gaza, Selasa (21/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel kembali meluncurkan serangan ke Jalur Gaza pada Selasa (18/3) dini hari setelah gencatan senjata fase pertama berakhir. Serangan udara yang diluncurkan Israel ini menewaskan setidaknya 200 orang menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
ADVERTISEMENT
Serangan dilaporkan terjadi di berbagai lokasi seperti utara Gaza, Kota Gaza dan Deir al-Balah, Khan Younis dan Rafah di pusat dan selatan Jalur Gaza. Pejabat dari Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan banyak korban tewas merupakan anak-anak.
Dikutip dari Reuters, Selasa (18/3), militer Israel mengungkapkan serangan akan terus berlangsung sejauh yang dibutuhkan dan tidak hanya serangan udara.
Skala serangan lebih besar dari pada serangan drone yang biasa dilakukan. Militer Israel mengeklaim, serangan dilakukan terhadap individu atau kelompok kecil diduga militan, dan juga karena segala upaya untuk menyepakati perpanjangan gencatan senjata gagal.
Peta Gaza dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock

Saling Tuduh Israel dan Hamas

Hamas mengatakan, Israel telah membatalkan perjanjian gencatan senjata sehingga nasib 59 sandera yang masih ditahan di Gaza tidak jelas.
ADVERTISEMENT
Sementara, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas berulang kali menolak membebaskan tahanan dan menolak utusan Timur Tengah Presiden Donald Trump, Steve Witkoff.
"Israel mulai sekarang akan melawan Hamas dengan kekuatan militer yang meningkat," kata pemerintah Israel dalam pernyataannya.
Di Washington, juru bicara Gedung Putih mengatakan Israel telah berkonsultasi dengan pemerintah AS sebelum meluncurkan serangan. Militer Israel mengatakan serangan menargetkan komandan tingkat menengah, pejabat pimpinan, dan infrastruktur milik Hamas.
Seorang tahanan Palestina disambut oleh masyarakat setelah dibebaskan n dari penjara Israel sebagai bagian dari pertukaran sandera-tawanan dan kesepakatan gencatan senjata Hamas dan Israel di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel, Sabtu (15/2). Foto: Mohamad Torokman/Reuters
Tim negosiasi dari Israel dan Hamas telah berada di Doha ketika mediator dari Mesir dan Qatar berusaha menjembatani kesenjangan kedua negara menyusul berakhirnya fase pertama gencatan senjata.
Dengan dukungan AS, Israel mendesak agar 59 sandera yang masih ditahan di Gaza dibebaskan dengan imbalan gencatan senjata jangka panjang yang akan menghentikan pertempuran setelah Ramadan dan Paskah Yahudi pada April.
Omer Shem Tov, WN Israel cium prajurit Hamas pada seremoni pembebasan sandera pada Sabtu, 22/2/2025. Foto: Dok Brigade Al-Qassam
Namun, Hamas bersikeras melanjutkan pembicaraan untuk gencatan senjata permanen demi mengakhiri perang dan menarik pasukan Israel dari Gaza sesuai dengan ketentuan kesepakatan gencatan senjata awal.
ADVERTISEMENT
Masing-masing pihak saling tuduh gagal mematuhi kesepakatan gencatan senjata pada Januari, dan ada sejumlah kendala selama fase pertama. Namun sampai sekarang, dimulainya pertempuran secara penuh dapat dihindari.
Truk bantuan untuk warga Palestina memasuki wilayah Rafah, Jalur Gaza, Selasa (21/1/2025). Saat ini Israel memblokir masuknya truk bantuan itu. Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Israel memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mengancam dalam berbagai kesempatan akan melanjutkan kembali pertempuran jika Hamas tidak setuju mengembalikan sandera yang masih ditahan.
Kementerian Kesehatan Palestina dan saksi mata mengungkapkan kerusakan terjadi di sejumlah wilayah di Gaza, ribuan orang tinggal di tempat penampungan sementara atau di bangunan yang rusak.
Sebuah bangunan di ujung utara kota Gaza terkena serangan dan setidaknya 3 rumah terkena serangan di Deir al-Balah di pusat Gaza. Serangan juga mengenai sejumlah sasaran di Khan Younis dan Rafah.
ADVERTISEMENT