Pembunuh Bos Galon di Semarang Terancam Hukuman Mati

10 Mei 2023 18:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampang Muhammad Husen, pelaku utama pembunuhan bos galon di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampang Muhammad Husen, pelaku utama pembunuhan bos galon di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhammad Husen (28) tega memutilasi dan mengecor bosnya, Irwan Hutagalung (53) karena sakit hati. Atas tindakannya, Husen bakal dijerat Pasal Pembunuhan Berencana.
ADVERTISEMENT
"Pelaku dijerat Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5).
Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan dengan pasal tersebut tersangka terancam hukuman mati.
"Maksimal hukuman mati atau seumur hidup atau penjara 20 tahun," ujarnya.
Adapun Pasal 340 KUHP berbunyi:
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Motif Pembunuhan

Ilustrasi mutilasi. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Lebih lanjut, Kombes Irwan mengatakan, pelaku telah merencanakan pembunuhan ini sejak beberapa hari lalu. Ia sakit hati karena kerap dimarahi oleh korban.
ADVERTISEMENT
"Ini pelaku tunggal, untuk rekan korban yang bernama Imam nanti akan kita dalami lagi. Maksimal nanti akan diterapkan pasal mengetahui tindak pidana tapi tidak dilaporkan," jelas Irwan.
Mayat Irwan Hutagalung ditemukan dalam kondisi dicor di depot isi ulang air galon miliknya di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahatan Kramas, Tembalang, Kota Semarang pada Senin (8/5) kemarin.
Usai membunuh korban, Husen mengambil motor, ponsel, uang Rp 7 juta milik Irwan. Uang itu digunakan untuk bersenang-senang dan open BO.
Husen kemudian melarikan diri mengendarai moro Yamaha Byson milik korban ke Banjarnegara.