Pembunuh Enen Diduga Sudah Lari dari Kamboja

28 Maret 2018 19:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
ADVERTISEMENT
Bilal Abdul Fateen, WN AS pembunuh WNI bernama Enen Cahyati di Kamboja, hingga kini masih dicari keberadaannya. Diduga Bilal sudah tidak lagi berada di Kamboja setelah membunuh Enen.
ADVERTISEMENT
Informasi Bilal sudah meninggalkan Kamboja diterima anak Enen, Insya Maulida, saat dihubungi petugas Kementerian Luar Negeri.
"Tadi pertemuan dengan pihak Kemlu, katanya Bilal sudah tidak di Kamboja tapi mau diselidiki lagi. Kalaupun sudah tidak di Kamboja, tujuan negaranya ke mana diselidiki saja," ucap Insya Maulida di rumahnya, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (28/3).
Insya menyebutkan, Kemlu berjanji mengabarinya jika ada perkembangan tentang kasus pembunuhan ibunya. Selain itu, Insya dijanjikan dapat menyaksikan pemakaman Enen.
Mengenai Bilal, Insya berharap dapat segera ditangkap. Dia ingin pembunuh ibunya dihukum setimpal.
"Saya penginnya dia ditangkap, dihukum mati atau hukuman seumur hidup," tambahnya.
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
Enen ditemukan tewas di kamar Hometown Suite Hotel, Phnom Penh, Kamboja, pada Minggu (25/3) lalu. Menurut keterangan saksi, Enen dan Bilal menyewa kamar tersebut sejak 19 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Polisi Kamboja mengatakan, ibu tiga anak itu tewas akibat dicekik. Hingga saat ini, polisi masih memburu Bilal yang kabur dari lokasi kejadian.
Enen dan Bilal menikah secara siri di penjara Salemba pada 2015. Saat itu, Bilal dipenjara atas kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri pertamanya. Selama menikah, Enen kerap mengalami kekerasan.
Keduanya berkenalan di situs muslima.com pada tahun 2014. Mereka lantas bertemu di Hotel Ibis di Sarina. Dalam pertemuan tersebut, Enen diajak menikah oleh Bilal.
Insya mengaku terkejut mendengar berita kematian ibunya dari pihak Kementerian Luar Negeri yang datang ke rumah mereka di Jagakarsa. Namun laporan Kemlu awal tidak menyebut ibunya tewas dibunuh. Mereka baru tahu kejadian yang menimpa Enen dari pemberitaan media Kamboja.
ADVERTISEMENT