Pembunuh Gajah Jinak Bunta Masih Diburu

22 Juni 2018 8:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gajah jinak bernama Bunta yang terbunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gajah jinak bernama Bunta yang terbunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Kasus kematian Bunta si gajah jinak penghuni Conservation Response Unit (CRU) Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, belum terungkap. Sekitar 14 hari berlalu, sosok bengis di balik kematian itu masih diburu.
ADVERTISEMENT
Mamalia bertubuh besar tersebut mati tanpa salah satu gadingnya di kawasan CRU, Sabtu (9/6). Kematiannya diduga karena diracun.
Gajah bernama bunta di aceh dibunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gajah bernama bunta di aceh dibunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
Kematian gajah jantan yang pernah dikunjungi aktor Hollywood, Leonardo DiCaprio itu, mengundang banyak perhatian, mulai dari kalangan aktivis hingga pemerintahan.
Bahkan, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, ikut membuka sayembara dengan menjanjikan uang Rp 100 juta bagi siapa saja yang mengetahui keberadaan pembunuh Bunta.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, mengakui, pihaknya belum berhasil menemukan pembunuh Bunta. Saat ini, kata Wahyu, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.
“Belum kita temukan, masih dalam proses penyelidikan. Seluruh pegawai CRU dan masyarakat sudah kita mintai keterangan. Mohon doanya bisa cepat terungkap,” ungkap Wahyu saat dikonfirmasi kumparan via WhatsApp, Jumat (22/6).
ADVERTISEMENT
Gajah bernama bunta di aceh dibunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gajah bernama bunta di aceh dibunuh. (Foto: Dok. Istimewa)
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, juga menuturkan hal sama. Hingga kini, pihaknya belum menemukan titik terang.
“Belum ada perkembangan. Saya rencana Senin (25/6) nanti akan koordinasi lagi ke Aceh Timur,” ungkapnya.
Sapto menyebutkan, kematian Bunta juga telah mengundang perhatian Mabes Polri. Kata dia, dalam waktu dekat, akan datang tim dari Jakarta untuk mengecek kasus itu.
“Minggu depan ada supervisi dari Mabes Polri juga. Semoga kasusnya benar-benar bisa terungkap. Mari kita kawal sama-sama,” pungkasnya.
Keberadaan Gajah Sumatera semakin terancam. Konversi hutan skala besar dan konflik antara gajah dan manusia serta perburuan gading, menjadi ancaman besar terhadap keberlangsungan hidup mereka.
Dikutip dari laman wwf.or.id, populasi gajah di Aceh saat ini berjumlah berjumlah 475-500 individu. Kelompok gajah ini, tersebar di Lokop-Peunaron (Aceh Timur-Aceh Utara) berjumlah 200-250 individu, Bengkung-Trumon (Aceh Selatan-Aceh Singkil) berjumlah 80-100 ekor, Beutong (Nagan Raya) berjumlah 40-60 individu, Kantung habitat Ulu Masen (Aceh Jaya, Gempang, Pijay dan Aceh Barat) berjumlah 100-120 individu, kantung habitat Peusangan dengan jumlah 40-50 Individu, dan Pidie, berjumlah 20-30 individu.
ADVERTISEMENT