Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Pembunuh Keji dan Kanibal Jepang Meninggal Dunia di Usia 73 Tahun
2 Desember 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Seorang pembunuh yang keji dan kanibal asal Jepang Issei Sagawa meninggal dunia pada usia 73 tahun. Sagawa yang terkenal dengan julukan ‘Kanibal Kobe’ ini diketahui tidak pernah dijatuhi hukuman setelah membunuh dan memakan jasad mahasiswa asal Belanda beberapa dekade lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, adik laki-laki dan teman Sagawa menyatakan bahwa Sagawa meninggal pada 24 November lalu. Pneumonia atau penyakit radang paru-paru menjadi sebab Sagawa meninggal dunia.
Lebih lanjut, mereka menjelaskan bahwa Sagawa telah dimakamkan secara privat dan hanya dihadiri oleh keluarga dan teman terdekatnya. Tidak ada seremoni pemakaman yang ditujukan untuk publik.
Pada 1981 lalu, Sagawa yang tengah menempuh pendidikan di Paris, Prancis, mengundang seorang perempuan asal Belanda Renee Hartevelt ke rumahnya.
Pria tersebut menembak teman sekelasnya tersebut kemudian memperkosanya. Tidak hanya itu, Sagawa juga mengaku memakan bagian tubuh Hartevelt selama tiga hari.
Ia pun memutuskan untuk membuang sisa jasad Hartevelt ke Taman Bois de Boulogne sebelum. Usai aksi tersebut Sagawa akhirnya ditangkap.
ADVERTISEMENT
Pakar kejiwaan menganggap bahwa Sagawa tidak layak untuk diadili karena kondisi psikisnya. Hal ini didukung dengan catatan Sagawa yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa di Prancis sebelum dideportasi.
Sagawa akhirnya dinyatakan bebas dari segala tuduhan. Ayahnya yang merupakan seseorang yang kaya raya merekrut pengacara handal dan membebaskan Sagawa dengan dalih gangguan kejiwaan.
Tanpa ada rasa bersalah, ia menerbitkan novel memoar yang berjudul 'In the Fog' yang di dalamnya menjelaskan secara rinci pembunuhan dan kanibalisme dilakukannya.
Pada 2017, Sagawa juga merilis sebuah wawancara dalam bentuk dokumenter berjudul ‘Caniba’. Di dalam wawancara tersebut, ia menceritakan obsesinya terhadap kanibalisme.
Obsesi Sagawa terhadap kanibalisme telah dimulai sejak ia remaja. Ia selalu memimpikan dapat makan bagian tubuh manusia, khususnya perempuan cantik. Sagawa bahkan pernah masuk ke apartemen dosennya di Tokyo karena obsesinya tersebut sebelum melanjutkan pendidikannya ke Paris.
ADVERTISEMENT
Penulis: Thalitha Yuristiana