Pembunuh Mahasiswa UI Kerap Curhat soal Rugi Main Kripto, 2 Bulan Menutup Diri

7 Agustus 2023 11:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) pelaku pembunuhan Muhammad Naufal Zidan mahasiswa Sastra Rusia UI di Polres Depok, Sabtu (5/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) pelaku pembunuhan Muhammad Naufal Zidan mahasiswa Sastra Rusia UI di Polres Depok, Sabtu (5/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23), pembunuh adik kelasnya di Universitas Indonesia (UI), Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19), telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Depok.
ADVERTISEMENT
Altaf dikenal sebagai sosok yang suka bercerita tentang kegiatannya termasuk soal bermain kripto. Namun, dua bulan belakangan ini dia menjadi pendiam dan menutup diri.
Hal tersebut diungkapkan oleh teman kosan korban, Adha Amin Akbar. Akbar cukup dekat dengan Altaf karena dia juga teman satu jurusan. Akbar merupakan Ketua Himpunan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI).
“Altaf ini kebiasaan begadang cuma kadang tidak teratur jam tidurnya, kadang bangun pagi, terkadang siang,” ujar Akbar, Senin (7/8).
Menurut Akbar, bila Altaf tak ada jadwal perkuliahan, dia akan memilih bermain kripto. Bahkan pernah suatu hari saat sedang berkumpul dengan teman-teman satu kosan, Altaf mengeluh lelah dan sulit mencari pinjaman usai kalah trading kripto.
ADVERTISEMENT
“Pinjaman itu untuk mengganti kerugiannya dia itu tadi kripto,” terang Akbar.

2 bulan ke belakang jadi pendiam

Perubahan yang paling mencolok dari Altaf, menurut Akbar adalah dua bulan belakangan ini dia jadi pendiam dan jarang berkomunikasi seperti biasanya.
“Ini benar-benar jarang ngobrol, dia nggak kayak dulu aktif ngobrol sama kita untuk ceritain kegiatan dia, terus cara dia menyelesaikan masalah kayak gimana,” ucap Akbar.
Akbar menjelaskan, selain bermain kripto untuk mengisi waktu luang, Altaf biasanya menonton film Narcos. Hal tersebut sesuai dengan pengakuan Altaf saat press conference di Polres Metro Depok yang menyebut pembunuhan yang dilakukannya terinspirasi film Narcos.
“Nah, dia itu kebiasaannya kalau nggak ngelihat kripto, dia biasa nonton film,” ucap Akbar.
Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) pelaku pembunuhan Muhammad Naufal Zidan mahasiswa Sastra Rusia UI di Polres Depok, Sabtu (5/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Pernah curhat kesulitan keuangan
ADVERTISEMENT
Akbar masih ingat betul, Altaf pernah bercerita bahwa dia sedang mengalami kesulitan keuangan dan meminta bantuan ke orang tuanya. Namun, dia merasa tidak enak dengan orang tuanya yang bekerja sebagai arsitek itu bila terus menerus meminta bantuan.
“Jadi dia mikir untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, tapi cara-caranya itu nggak pernah dijelaskan ke kita,” terang Akbar.
Soal akademik, menurut Akbar, rekannya itu memiliki nilai yang cukup bagus. Namun belakangan menurun.
Kosan Altafasalya Ardnika Basya di Depok. Dok Istimewa
Membunuh karena terlilit pinjol
Altaf membunuh Naufal di kosan korban di Kukusan, Depok, pada Rabu (2/8). Dia menusuk korban sebanyak 10 kali lalu membungkus jasadnya dengan plastik sampah warna hitam. Mayat korban lalu disembunyikan di kolong tempat tidur.
Dia mengaku membunuh adik tingkatnya Muhammad Naufal Zidan karena ingin menguasai harta korban. Sebab, ia mengaku terlilit utang yang tak mampu dibayarnya.
ADVERTISEMENT
Korban dan pelaku disebut teman dekat meski berbeda angkatan di kampus. Keduanya bahkan disebut sama-sama main kripto.
Altafasalya sempat menikmati keuntungan dari main kripto tersebut. Namun, sejak awal tahun 2023, ia merugi hingga puluhan juta rupiah.
"Total kerugian saya ada Rp 80 juta di aset kripto saya," ujar Altafasalya saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Depok, Sabtu (5/8).
Ia kemudian meminjam ke Naufal sebesar Rp 200 ribu yang kemudian dikembalikannya. Namun, ia juga meminjam ke pinjol dan pihak lain dengan nilai Rp 15 juta.
"Untuk pinjol, sedikit, Rp 3 juta," ujar dia.
Ia mengaku sudah meminta bantuan orang tua soal utangnya. Namun, ia kemudian mencoba menyelesaikannya sendiri.
"Saya mencoba menyelesaikan masalah saya sendiri berbagai cara, dari cara-cara yang bener sampai terakhir ini yang merugikan banyak orang," papar dia.
ADVERTISEMENT
Ia membunuh Naufal dan kemudian mengambil barang-barangnya seperti laptop, hp, dan kartu ATM. Menurut dia, hal itu dilakukannya karena sudah putus asa.
"Saya sudah hopeless, saya sudah enggak nemu jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri," ujar Altafasalya.
Altafasalya dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang Tindak Pidana Pembunuhan Berencana, Pembunuhan, dan atau Pencurian dengan Kekerasan. Ancaman hukuman 20 tahun, penjara seumur hidup atau maksimal hukuman mati.