Pembunuhan Bocah Belanda 20 Tahun Lalu Terungkap Berkat Uji DNA Massal

27 Agustus 2018 9:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Nicky Verstappen anak laki-laki yang ditemukan tewas saat kamp musim panas. (Foto: Dok. Kepolisian Belanda)
zoom-in-whitePerbesar
Nicky Verstappen anak laki-laki yang ditemukan tewas saat kamp musim panas. (Foto: Dok. Kepolisian Belanda)
ADVERTISEMENT
Kasus pembunuhan seorang bocah di Belanda 20 tahun lalu akhirnya terungkap setelah dilakukan uji DNA massal terhadap puluhan ribu orang. Pelaku berhasil ditangkap di pelariannya di Spanyol.
ADVERTISEMENT
Seperti diberitakan AFP, pengungkapan kasus pembunuhan pada 1998 yang menewaskan bocah 11 tahun, Nicky Verstappen, disampaikan kepolisian Belanda pada Minggu (26/8).
Nicky hilang pada 9 Agustus di tahun itu ketika berkemah di cagar alam Brunssumerheide dekat perbatasan Jerman. Jasadnya ditemukan tidak lama kemudian. Dari visum diketahui, korban mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
Kematian Nicky memicu penyelidikan pembunuhan terbesar yang pernah dilakukan oleh kepolisian Belanda. Pria yang kini berusia 55 tahun, Jos Brech, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan uji DNA.
"Jos B, 55, tersangka kematian Nicky Verstappen ditangkap di Spanyol pada Minggu sore. Dia akan diserahkan kepada Belanda," ujar pernyataan kepolisian Limburg di selatan, tempat Nicky hilang.
Jos Brech pelaku pembunuhan anak laki-laki, Nicky Verstappen. (Foto: Dok. Kepolisian Belanda)
zoom-in-whitePerbesar
Jos Brech pelaku pembunuhan anak laki-laki, Nicky Verstappen. (Foto: Dok. Kepolisian Belanda)
Brech tertangkap setelah polisi awal tahun ini melakukan pemeriksaan DNA terhadap sekitar 16 ribu pria. Hal ini dimungkinkan setelah teknik pemeriksaan digital DNA yang lebih canggih ditemukan pada 2008.
ADVERTISEMENT
Dari pemeriksaan tersebut tidak ditemukan kecocokan dari DNA pelaku di tubuh Nicky. Polisi mencurigai Brech karena tidak ikut dalam pemeriksaan DNA, padahal sebelumnya dia diinterogasi sebagai saksi.
Akhirnya polisi mencari DNA Brech di kabin miliknya di hutan wilayah Vorges. "Kami menemukan jejak DNA di barang pribadinya. Dan itu cocok," kata kepala penyidik Jan Eland.
Pada 12 Juni polisi mengeluarkan perintah tangkap bagi Brech di seluruh Eropa. Berkat laporan saksi, Brech berhasil dibekuk di Barcelona.
Jos Brech adalah seorang ahli bertahan hidup alam liar yang bekerja sebagai pemandu di hutan. Kejahatan itu dilakukannya ketika berusia 35 tahun.