Pembunuhan WNI Asal Medan oleh Suaminya yang Mengguncang Albania

10 September 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Fatah Afrial/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Fatah Afrial/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Senin, 19 Agustus 2024, pembunuhan keji mengguncang Tirana, ibu kota Albania. Seorang wanita asal Medan, Sumatera Utara (Sumut), Indah Lilis Sartika Saragih, dibunuh oleh suaminya.
ADVERTISEMENT
Suaminya adalah warga negara AS yang bekerja sebagai guru sekolah swasta, Matthew James Wertz (55 tahun).
Wertz membunuh Lilis — kelahiran Maret 1976 — dengan mencekiknya pakai tali. Wertz juga membunuh dua anjingnya. Setelah itu, Wertz gantung diri dengan seutas tali.
Saat ini, Kemlu RI lewat KBRI Sofia di Bulgaria sedang berupaya memulangkan jenazah Indah ke Indonesia.
"KBRI Sofia telah berkomunikasi dengan pihak keluarga di Medan. Jenazah belum dapat dipulangkan karena masih dalam proses penyelidikan kepolisian Albania,” kata Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, pada Selasa (10/9).
Media-media lokal Albania memberitakan, pembunuhan itu terungkap ketika rekan-rekan kerja Wertz tak bisa menghubungi Wertz yang pada saat itu absen tanpa pemberitahuan.
Mereka pun menuju apartemen Wertz di daerah Treshi di Tirana, ibu kota Albania. Sampai di sana, mereka melihat pemandangan mengejutkan. Wertz tewas tergantung, sedangkan di kamar tertutup, istrinya yang tewas dicekik dengan tali tampak ditutupi selimut. Juga dua ekor anjing yang mati di area tersebut, diduga dibunuh dengan memakai tongkat baseball.
ADVERTISEMENT
Polisi juga menemukan tulisan tangan dalam bahasa Inggris yang ditinggalkan pelaku. Isinya adalah permintaan maaf pada ayahnya bahwa dia tak bisa datang. Juga permohonan maaf atas apa yang dilakukannya.
Juga ada pesan tentang utang-utang yang perlu dibayar dan uang yang ditinggalkan cukup untuk membayar utang itu.
Jenazah kemudian diautopsi pada 20 Agustus. Polisi mengusut kasus ini dengan menggunakan pasal yang mengatur pembunuhan dalam hubungan keluarga dan pasal tentang pembunuhan yang disengaja terhadap hewan peliharaan.